Polemik asal muasal virus Corona menghiasi pelbagai media dan opini para pemimpin di dunia. Opini awal mengatakan bahwa sumber utama virus Corona ini berasal dari kelelawar. Kelelawar menjadi salah satu bahan makanan eksotik yang dijual dan dikonsumsi di pasar Kota Wuhan, China.
Kota Wuhan sendiri merupakan tempat pertama kasus virus Corona muncul, menyebar dan menjangkiti manusia pada bulan November 2019. Dari kota Wuhan, virus Corona menyebar ke pelbagai wilayah dan negara. Sampai saat ini, virus Corona ini sudah menjadi pandemi global.
Opini lain juga mengatakan jika virus Corona merupakan ciptaan dan rekayasa manusia. Bahkan ada pula yang beropini kalau virus Corona merupakan senjata biologis yang diciptakan. Opini ini sendiri masih sebatas spekulasi dan bisa berdasar pada kepentingan tertentu serta tidak sesuai dengan fakta. Â
Di tengah pelbagai opini itu, Direktur intelejen Nasional Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa tidak ada bukti jika virus Corona merupakan buatan manusia atau direkayasa oleh manusia. Pernyataan ini tentunya berseberangan dengan opini yang pernah disampaikan oleh Donald Trump. Dalam mana, Donald Trump menilai kalau virus Corona merupakan produk tangan manusia yang tercipta di laboratorium milik China (BBC.com 1/5/2020).
Walau demikian, pihak intelegen AS masih tetap berupaya untuk meneliti lebih jauh apakah virus Corona masih mempunyai hubungan dengan hewan ataukah akibar dari sebuah kecelakaan yang terjadi pada laboratorium di China.
Pernyataan dari komunitas intelegen AS seolah tidak digubris oleh Donald Trump. Berseberangan dengan pendapat komunitas intelejennya sendiri, Donald Trump malah membuat tudingan kepada China.
Trump menyatakan kalau dia sudah melihat bukti yang meyakinkan jika virus Corona muncul di laboratorium China (CNN.com 30/4/2020). Bahkan Donald Trump menilai wabah virus Corona sebagai upaya pemerintah China untuk menggagalkan pemilihannya kembali sebagai presiden AS pada bulan November mendatang.
Relasi antara pihak komunitas intelegen AS dengan Donald Trump tidak terlalu bagus. Itu sudah terjadi semenjak Trump memulai tugasnya sebagai presiden AS. Tidak jarang, Trump menggarisbawahi upaya intelegen AS untuk menggagalkan kampanyenya dan kesempatannya sebagai presiden di pemilu tahun 2016 silam.
Selain itu, di awal masa tugasnya sebagai presiden, Trump secara rutin mempertanyakan asesmen dan pencapaian dari komunitas intelejen, terutama prihal keterlibatan Rusia dalam pemilu presiden.
Melansir berita dari BBC.com (1/4/2020), Donald Trump menolak asumsi dari agen intelegennya sendiri tentang asal muasal virus Corona. Menurut presiden Paman Sam ini bahwa dia sudah mendengar pelbagai berita dan cerita kalau virus Corona berasal dari laboratorium di Kota Wuhan, China.
Seperti yang dilaporkan dalam The New York Times, salah satu staf senior di gedung putih meminta kepada komunitas intelejen AS untuk melakukan investigasi mengenai apakah virus itu berasal dari laboratorium  penelitian di Wuhan ataukah tidak.