Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beda Pendapat Donald Trump dengan Komunitas Intelejen AS tentang Asal Muasal Virus Corona

1 Mei 2020   17:57 Diperbarui: 1 Mei 2020   17:54 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump, Presiden AS. Sumber foto: Bussiness Insider.com

Pihak intelejen juga ditugaskan untuk memastikan apakah China dan WHO menepikan informasi tentang virus pada awal kemunculannya. Staf ini yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan hal itu pada NBC News (Aljazeera.com 30/4/2020).

Sejauh ini, komunitas intelejen menyimpulkan kalau virus Corona bukanlah buah tangan manusia atau hasil modifikasi gen virus tertentu. Meski opini ini belum final, yang mana masih memerlukan penelitian lebih lanjut, pernyataan ini sudah membahasakan perbedaan opini antara Trump dan komunitas intelejen AS.

Sejauh ini, Trump adalah salah satu pemimpin yang begitu vokal menuntut tanggung jawab China dalam penyebaran virus Corona. Sekertaris negara AS, Mike Pompeo juga satu kaki dengan Donald Trump.

Pompeo bahkan mendesak China untuk membiarkan para ahli dari luar untuk masuk ke laboratorium di Kota Wuhan. Tujuannya untuk mengetahui dari awal persisnya dari keberadaan virus Corona.

Banyak ilmuwan yang sudah mengatakan kalau virus Corona muncul dari kelelawar. Sebaliknya, beberapa politikus AS menuding salah satu lembaga yang dikelolah oleh Akedemi ilmu pengetahuan China. Akademi  ini dinilai melakukan penelitian tentang virus SARS, menemukan virus kelelawar baru dan menemukan bagaimana virus itu menjangkiti manusia.

Para ofisial di kedutaaan AS di Beijing sempat menaruh perhatian pada keamanan dari laboratorium itu di tahun 2018. Tetapi mereka tidak menemukan bukti kalau virus Corona berasal dari laboratorium ini.

Pemerintah China sendiri mengatakan kalau tuduhan pemerintah AS merupakan tuduhan yang tidak berdasar dan tak beralasan. Juru bicara kementerian luar negeri China, Gen Shuang bahkan mengatakan kalau laboratorium yang dituduhkan itu memberlakukan prosedur keamanan yang cukup ketat.

Lebih jauh, kepada negara-negara yang menuding China, Shuang meminta mereka untuk fokus dan lebih baik mengontrol situasi pandemi di negara mereka sendiri (Aljazeera.com 30/4/2020).

Tuduhan kerap menciptakan sebuah gap dalam sebuah relasi. Tuduhan itu akan menjadi cair kalau fakta diluruskan atau diterangkan kepada publik.

Komunitas intelejen AS menerangkan kalau virus Corona bukanlah buatan manusia. Tetapi, apakah hasil intelejen itu memuaskan semua pihak dan meruntuhkan tuduhan selama ini? Presiden AS, Donald Trump sendiri masih meragukan pendapat dari pihak intelejennya sendiri.

Perbedaan opini memang sulit dihindarkan di tengah situasi pandemi. Tetapi yang paling penting, perbedaan opini ini tidak mengorbankan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun