Wabah Covid-19 mengharuskan pemerintah untuk meliburkan sekolah-sekolah. Bukan sekadar liburan. Para peserta didik juga diharapkan untuk belajar dari rumah. Pasalnya, liburan ini bukan berada dalam agenda kalender sekolah.
Liburan ini terjadi karena tuntutan situasi. Sebagai tanggapannya, sekolah, peserta didik dan keluarga (rumah) seyogianya berperan aktif memanfaatkan waktu liburan sebagai kesempatan untuk belajar di rumah. Â
Belajar di rumah bukanlah hal yang gampang. Bukan hanya peserta didik yang tertantang, tetapi juga guru. Terlebih lagi, kalau kebiasaan belajar di rumah bukanlah kebiasaan.
Menjadi gampang bagi mereka yang biasa mempunyai les pribadi selepas pelajaran di sekolah. Mereka mungkin hanya membutuhkan sedikit persiapan.
Baca juga : Kesulitan Guru dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar di Masa Pandemi
Saya menanyakan seorang teman yang berprofesi sebagai guru tentang pendekatannya belajar dari rumah. Dia mengajar di siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.
Salah satu pendekatannya adalah membuat grup WA yang terdiri nomor dari para murid. Dia kategorikan grup itu menurut kelas.
Umumnya, siswa kelas 3 SD belum mempunyai phone. Jadi, dia mewajibkan orangtua mereka untuk memberikan nomor phone mereka.
Lewat grup WA itu, temanku ini mengirimkan bahan pelajaran dan tugas-tugas yang mesti dikerjakan di rumah. Mereka pun diminta untuk menyelesaikan tugas itu selama beberapa hari. Setelah itu, mereka mengirimkan tugas-tugas itu secara pribadi ke nomor gurunya dan bukannya lewat grup.
Caranya, tugas-tugas itu difoto. Kemudian hasil fotonya dikirim secara pribadi kepada guru mata pelajaran.
Baca juga : Merdeka Belajar Memudahkan Guru dalam Memberi Materi Pelajaran