Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Gereja Memohon Maaf atas Kejadian Virus Corona dan Pelajaran Berempati bagi Kita

2 Maret 2020   19:47 Diperbarui: 2 Maret 2020   19:54 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lee Man-hee, pemimpin gereja di Korea Selatan yang berlutut memohon maaf di depan wartawan. Sumber foto: ABS.CBN. News

Lebih lanjut, pastor yang menyatakan diri sebagai penyelamat ini mengatakan kalau dia meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Dia menilai kalau epidemi virus corona merupakan sebuah bencana.

Penyebaran virus corona diduga bermula dari gereja ini. Hal ini terjadi saat ada anggota gereja yang sudah terjangkit virus Corona. Tetapi mereka tidak tahu tentang hal itu dan mereka pun melakukan perjalanan tanpa pengecekan yang serius. Secara langsung, hal ini memberi peluang penyebaran virus corona ke orang lain.

Grup ini tidak luput dari kontroversi di awal penyebaran virus Corona di Korea Selatan. Dikabarkan kalau gereja ini dituduh menyembunyikan indentitas anggota gereja. Padahal pihak otoritas membutuhkan identitas mereka untuk meneliti dan mencari jejak penyebaran virus Corona.

Atas sikap pihak gereja itu, juru bicara gereja, Kim Shin-chang mengatakan kalau sebelumnya mereka cemas untuk memberikan informasi karena itu bisa mempengaruhi keamanan anggota gereja (bbc.com 2/3/2020).

Dalam konteks ajaran gereja ini, para pengikut gereja Shincheonji ini percaya kalau pendiri dan pemimpin mereka akan membawa mereka ke surga. Bahkan di antara pengikut anggota gereja ini pernah pergi ke kota Wuhan di mana virus Corona bermula. Mereka pergi ke kota Wuhan tahun lalu.

Penyebaran virus corona di Korea Selatan diduga bermula dari salah satu anggota gereja ini. Saat penyebaran virus corona terjadi, gereja ini tidak bekerja sama dengan otoritas.

Hal ini menimbulkan kemarahan publik. Bahkan tidak sedikit pihak yang menilai untuk membawa pihak ke gereja ke pengadilan karena menolak untuk bekerja sama dalam menghentikan penyebaran virus corona.

Sejauh ini, Korea Selatan menjadi negara terbesar di luar wilayah Cina yang terjangkit virus Corona. Ada sekitar 4300 kasus yang teridentifikasi oleh otoritas kesehatan Korea Selatan.

Paling kurang ada 26 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Sebagian besar dari kasus virus corona di Korea Selatan berhubungan dengan gereja yang dikenal mempraktikkan kegiatan gereja ini dengan sangat rahasia ini.

Permintaan maaf dari pemimpin gereja pun dibarengi dengan pernyataan pihak gereja untuk bekerja sama dengan pemerintah.

Peristiwa di Korea Selatan bisa menjadi pelajaran serius bagi kita di Indonesia. Sudah ada dua orang yang positif dijangkiti dengan virus Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun