Dikabarkan kalau Quique Setien yang ditetapkan untuk menggantikan Valverde (Marca.com 13/1/20). Setien dinilai sebagai salah satu pengikut filosofi Barca. Dengan penentuan ini, Setien pun masuk kriteria manajemen klub dan dukungan suporter.
Valverde dipecat meski Barcelona untuk sementara duduk di posisi puncak klasemen La Liga. Di posisi kedua ada Real Madrid, rival abadi Barcelona.
Sebenarnya, Real Madrid dan Barcelona mengumpulkan poin yang sama 40 poin dari 19 laga. Perbedaanya terletak soal produktivitas mencetak gol. Sejauh ini Barca berhasil mengemas 49 gol sementara Real Madrid 36 gol.
Ini artinya kans Barca untuk mempertahankan titel La Liga tiga tahun berturut-turut akan mendapat tantangan serius dari klub ibukota Spanyol. Tantangan itu kian berat dengan pemecatan Valverde dan kedatangan pelatih baru.
Sekiranya pelatih baru bisa mempertahankan trend positif klub untuk tetap berada dan bersaing di La Liga. Tetapi kalau tidak, pemecatan Valverde hanya akan menjadi keuntungan bagi Real Madrid.
Sejauh ini anak-anak asuh Zidane mulai menunjukkan konsistensi mereka di La Liga. Di awal tahun baru ini mereka mengawali kompetesi dengan catatan yang positif. Selain menjuarai piala Super coppa, Â Real Madrid juga berhasil mengatasi klub se-kota, Getafe di kompetesi La Liga (3-0) di awal tahun ini.
Ini bisa berarti kalau Real Madrid yang di awal musim agak tertatih-tatih sudah mulai menemukan ritme dan pola yang tepat. Semuanya ini terjadi berkat Zidane yang tetap bertahan pada sistem yang ada sembari mencari para pemain yang tepat untuk berada dalam sistem tersebut.
Dalam situasi ini, Real Madrid bisa memanfaatkan situasi di klub Catalonia. Dalam mana, El Barca berpeluang menghadapi ketidakstabilan selepas kepergian pelatih dan kedatangan pelatih baru.
Situasi ketidakstabilan ini bisa dimanfaatkan Real Madrid untuk mengontrol klasemen La Liga.
Barcelona sudah mengambil keputusan memecat Valverde di pertengahan musim. Ini mungkin dinilai tepat oleh sebagian orang tetapi terlambat untuk pihak lain. Meski demikian, Real Madrid bisa mengambil keuntungan kalau kehadiran pelatih baru Barca tidak membawa perubahan pada penampilan tim di musim yang tersisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H