Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benarkah Kematian Soleimani Bisa Membangkitkan Pengaruh ISIS?

13 Januari 2020   16:20 Diperbarui: 13 Januari 2020   17:12 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa pembunuhan jenderal top Iran, Qassem Soleimani tetap mendapat perhatian hingga saat ini. Peristiwa ini tidak hanya memanaskan tensi relasi antara Amerika Serikat dan Iran.

Lebih dari itu, kelompok ekstremist "Islamic State of Iraq dan Syria" (ISIS) dinilai mendapat keuntungan dari kematian sang jenderal.

Kepala IHS Markit mengatakan kalau yang diuntungkan dari kematian Soleimani adalah ISIS (CNBC 6/1/20).

Di tahun 2016 dan 2017, Iran, Amerika Serikat dan beberapa negara sekutu lainnya melakukan operasi besar-besaran untuk menghancurkan pengaruh kelompok ISIS yang mengontrol wilayah Irak dan Syria.

Banyak pengikut gerakan yang tewas dan dipenjarakan. Meski demikian, organisasi ini tidak dibasmi sampai ke akarnya. Dengan kata lain, benih organisasi tetap ada, tetapi kekuatannya yang melemah (BBC.News 10/1/20).

Figur Soleimani adalah salah satu alasan mengapa ISIS melemah. Soleimani mempunyai peran yang sangat penting dalam melawang gerakan ISIS.

ISIS dinilai sebagai organisasi yang sangat berbahaya dan kejam. Mereka mendeklarasikan diri sebagai negara Islam Irak dan Syria (Islamic State of Iraq and Syria). Deklrasi ini pun mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi di Irak dan Siria.

Setelah kematian Soleimani, pemerintah Iran menyatakan untuk tidak melanjutkan untuk sementara operasi-operasi yang melawan ISIS.

Menariknya, Amerika Serikat juga tidak mendukung ISIS. Bahkan Amerika Serikat sempat satu tangan dengan Iran dalam melawan kekejaman ISIS di Timur Tengah.

Daily mail menulis dalam salah satu beritanya, "ISIS welcome the death of Iran's Qaseem Soleimani." Dari judul berita ini sudah menunjukkan kalau kematian Soleimani merupakan berita bagus bagi ISIS. Bahkan ISIS menilai kalau kematian Soleimani merupakan "penyertaan Ilahi." (dailymail.co.uk 10/1/20).

Tensi antara Iran dan Amerika Serikat bisa memberikan keuntungan bagi ISIS. Keuntungannya, ISIS bisa menyatukan kembali kelompok mereka saat musuh mereka seperti Iran dan Amerika Serikat terlibat dalam konflik (dailymail.co.uk 10/1/20).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun