Sepasang suami-istri mengundang saya untuk merayakan anniversary (hari Jadi) 30 tahun usia pernikahan. Usia pernikahan yang sudah terbilang dewasa. Dikarunia tiga anak dan hidup dalam balutan kesederhanaan, suami-istri ini membangun keluarga mereka sebagai keluarga yang bahagia.
Ketiga anak mereka sudah menyelesaikan pendidikan di universitas. Sekarang ini, pasangan ini mengisi waktu mereka dengan pelayanan di Gereja dan sesekali pergi ke kebun.
Padahal sebelumnya, mereka menghabiskan banyak waktu di kebun. Mereka lakukan itu demi memenuhi kebutuhan hidup mereka dan biasa pendidikan dari ketiga anak mereka.
Sekarang ini pergi ke kebun semata-mata dilakukan untuk mengisi waktu sembari menanti salah satu anak mereka kelak akan menikah suatu saat. Dan kemudian memberikan mereka cucu.
Tiga puluh tahun bukanlah perjalanan yang gampang. Kalau ada sukacitanya, pasti ada dukacitanya.
Saat saya tanyakan tentang apa yang menjadi fondasi hidup keluarga mereka selama 30 tahun, jawaban pasangan ini hampir serupa. Keduanya sepakat kalau pengorbanan adalah fondasi kehidupan mereka.
Di balik itu, setelah 30 tahun mereka masih mengingat momen-momen signifikan dalam relasi mereka. Menurut mereka, rahasia hidup pernikahan mereka sebenarnya adalah mereka selalu merayakan anniversary mereka setiap tahun.
Pada tanggal dan bulan yang sama dengan tanggal pernikahan mereka, mereka selalu membuat acara kecil di rumah bersama anak-anak guna merayakan anniversary mereka.
Tidak heran, anak-anak mereka juga sudah tahu tanggal pernikahan mereka laiknya mereka mengetahui hari ulang tahun mereka sendiri. Bahkan pada acara pernikahan ke-30 ini, anak-anak merekalah yang awalnya membuat kejutan.
Merayakan anniversary pernikahan sangatlah penting. Tujuannya untuk mengenang perjalanan sebuah relasi dan suka-duka hidup keluarga. ini juga bisa mengingatkan anak-anak tentang makna relasi yang telah terbangun.
Setiap orang mempunyai caranya masing merayakan anniversary pernikahan di dalam kehidupan mereka. Tetapi tidak sedikit juga yang tidak merayakan atau tidak mau peduli dengan perayaan itu.