Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sukses Testing CPNS: Doa Saja Tidak Cukup, Kompetensi Tetap yang Terdepan

29 November 2019   12:09 Diperbarui: 29 November 2019   12:50 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan ini menekankan kalau berdoa dan bekerja mesti berjalan bersama-sama. Mestinya ada keseimbangan antara berdoa dan bekerja. Bisa juga, bekerja adalah ekspresi dari hidup doa kita.

Dalam konteks testing CPNS, kompetensi yang kita bangun dan miliki merupakan ungkapan hidup iman kita.

Secara umum, hidup iman selalu mengedepankan cara hidup yang baik. Cara hidup yang baik itu diwujudnyatakan lewat membangun kompetensi diri. Dengan demikian bersikap malas bukanlah cara hidup yang sesuai dengan hidup iman.

Testing CPNS merupakan wadah untuk menguji kompentensi dari siapa saja yang terlibat di dalamnya. Faktor keberuntungan bisa ada, tetapi kompetensi tetap menjadi palang pintu utama dalam meraih kesuksesan.

Sah-sah saja kalau kita meminta bantuan paranormal, tekun berdoa dan meminta seseorang untuk berdoa agar kita sukses. Tetapi hal itu tidak serta merta menjadi jaminan tunggal untuk berhasil.

Keberhasilan tetap dilihat dan diukur dari kompentesi yang sudah terbangun sejak di bangku pendidikan.

Karena itu, tanpa menafikan kekuatan doa, tetapi berdoa saja tidaklah cukup. Yang paling penting adalah mengimbangkan kehidupan doa kita itu dengan belajar tekun, bekerja keras dan membangun kompetensi yang baik.

Pada titik inilah, buah dari doa bisa menjadi nyata.  Dengan kata lain juga, kita mewujudnyatakan dan mengimbangkan hidup doa kita itu dengan usaha dan kerja keras kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun