Ambisi merupakan salah satu bumbu penting untuk meracik penampilan sebuah tim sepak bola. Ambisi itu menjadi motor yang menggerakan tim untuk tampil impresif di lapangan hijau.
Tetapi kalau tidak ada ambisi, seperti misal ambisi untuk menang, hasil permainan bisa tidak memuaskan.
Karenanya bagi tim yang selalu menempatkan ambisi di balik seragam yang dikenakan, mereka bisa menjadikan pertandingan yang terlihat sulit untuk dimenangkan bisa dimenangkan.
Dalam konfrensi pertamanya sebagai pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique memberikan penjelasan tentang didepaknya Roberto Moreno dari komposisi kepelatihan timnas Spanyol.
Moreno adalah mantan asistan Enrique. Saat Enrique memutuskan hengkang dari kursi kepelatihan di bulan Juni, Moreno mengambil alih tempat Enrique.
Namun kemudian, badan sepak bola Spanyol menetapkan kembalinya Enrique ke kursi pelatih La Roja. Dengan ini Moreno mesti merelakan kembali posisinya kepada Enrique dan Moreno pun tidak mendapat tempat di kursi kepelatihan timnas Spanyol.
Menurut Enrique, Moreno terlihat berambisi untuk menjadi pelatih timnas Spanyol. Dia ingin menjadi pelatih hingga perhelatan Piala Eropa 2020. Padahal di bulan September, Moreno bersedia turun menjadi asisten kalau Enrique mau kembali menjadi pelatih Spanyol.
Enrique memahami keinginan Moreno, tetapi Enrique melihat hal itu sebagai bentuk ketidaksetiaan dan bahkan sebuah ambisi yang berlebihan. Enrique kemudian mengatakan kalau ambisi adalah kebajikan, tetapi kelebihan ambisi bukanlah kebajikan (the guardian com 27/11/19).
Karena hal itu, Enrique pun memutuskan untuk tidak menempatkan Moreno sebagai asistan karena dia melihat Moreno terlihat terlalu ambisius. Menurut Enrique, terlalu ambisius tidaklah bagi untuk keseimbangan sebuah tim.
Ya, kembalinya Luis Enrique ke kursi kepelatihan timnas Spanyol rupanya berbuntut panjang. Roberto Moreno mesti pergi dari timnas Spanyol meski dia sudah berhasil mengantarkan La Roja ke ajang Piala Eropa 2020.
Kembalinya Luis Enrique dan kepergian Roberto Moreno mengundang banyak komentar. Salah satunya, Iker Casillas, mantan kiper timnas Spanyol.