Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Sosial, Pentingnya Memahami Situasi Tetangga

26 November 2019   08:19 Diperbarui: 26 November 2019   14:29 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan konteks sosial tetap tidak mempengaruhi konsep dan pemandangan hidup bertetangga. Kehidupan bertetangga adalah bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah relasi sosial.

Hal itu juga merupakan suatu konteks yang mesti dilihat dan dipahami secara bijak. Kalau tidak konflik antar tetangga bisa saja terjadi. Makanya kita seyogianya tahu dan paham siapa saja dan seperti apa tetangga yang ada di sekitar kita.

Tidak semua tetangga itu sama. Ada tetangga yang menginginkan iklim kehidupan di sekitarnya aman, tenang dan damai. Saya kira hal ini merupakan gambaran tetangga pada umumnya.

Ada tetangga yang begitu toleran dengan tetangga. Apa pun yang terjadi pada tetangga, hal itu bukanlah persoalan baginya.

Misalnya, saat salah satu tetangga mempunyai acara dan karena acara itu situasi agak ramai dan ribut. Keramaian dan keributan itu secara langsung berdampak pada hidup mereka sebagai tetangga.

Bukannya bereaksi dengan protes dan penolakan, mereka malah mengerti dengan situasi seperti itu. Tetapi kalau ada tetangga yang tidak mengerti dengan situasi seperti ini, yang bisa muncul adalah perdebatan dan konflik.

Karenanya kehidupan bertangga mesti melibatkan sensitivitas melihat dan memahami kehidupan tetangga yang lainnya. Kita tidak bisa memaksa tetangga kita untuk menuruti dan mengikuti apa yang kita inginkan.

Pada saat kita menginginkan pandangan kita menjadi pandangan orang lain, pada saat itu pula kita membangun sekat dan menciptakan ruang untuk berselesih.  

Saya masih ingat salah satu suasana yang menguji hidup bertetangga. Suasana pesta. Biasanya, di Flores pada umumnya, saat ada pesta, dentuman bunyi musik menjadi hal yang biasa-biasa saja. Bunyi musik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pesta. Tanpa bunyi musik yang acap kali volumenya tinggi, pesta terasa kering.

Persoalannya kerap terjadi saat bunyi musik sudah terjadi beberapa hari sebelum hari di mana pesta itu berlangsung. Bahkan tidak sedikit pula yang membunyikan musik tanpa peduli dengan situasi tetangga yang mungkin sementara beristirahat atau mempunyai salah keluarga yang sakit.

Meski demikian, ada yang melihat itu sebagai fenomena yang biasa karena itu sudah menjadi bagian dari kenyataan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun