Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terima Kasih untuk Kabinet Jokowi Periode Pertama

18 Oktober 2019   17:17 Diperbarui: 18 Oktober 2019   17:20 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpisahan selalu mengandaikan ada yang akan pergi dan ada yang ditinggalkan. Siapa pun yang akan pergi, pastinya dia dikenang. Dia dikenang karena jasa dan pelayanan yang telah ditunjukkannya dalam jangka waktu tertentu.

Perpisahaan kabinet Jokowi menjadi "breaking news" pada halaman Kompasiana sore ini. Siapakah yang akan pergi? Dan siapakah yang akan tetap berada di samping Jokowi untuk lima tahun ke depan? Sampai saat ini, kabar masih terasa abu-abu.

Sejauh ini, saya hanya tahu kalau yang akan pergi dari kabinet Jokowi adalah Bpk Wakil Presiden, Jusuf Kalla dan mereka yang lolos duduk sebagai wakil rakyat di kursi DPR pusat. Selebihnya, saya hanya melihat aneka spekulasi di pelbagai halaman berita di media. Namanya spekulasi, nilai benarnya mesti diragukan.

Siapa pun yang akan pergi dan yang akan tetap tinggal dalam lingkaran kabinet Jokowi, satu ungkapan yang patut diberikan adalah Terima kasih.

Kita berterima kasih karena mereka telah menjadi instrumen negara untuk melayani kita. Kita berterima kasih karena mereka mau bekerja satu sama lain dan mendukung pemerintahan selama lima tahun.

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat. Dinamika politik tanah air menjadi warna yang mengiringi kerja dan pelayanan para anggota kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Meski dinamika politik itu dibumbui dengan tensi tinggi dan aneka pandangan politis, hemat saya, secara umum anggota kabinet periode pertama dari kabinet Jokowi bekerja dalam satu jalur komando dan dalam susana harmonis.

Meski ada pertentangan dan perselisihan, saya kira itu adalah bagian dari dinamika politik. Sangat normal bila dalam sebuah institusi seperti negara, para aparaturnya berseberangan dalam soal ide dan gagasan. Semuanya itu adalah bagian dari hidup berdemokrasi.

Susahnya kalau ada kepentingan terselubung yang memboncengi posisi dan jabatan. Pergerakan kebijakan dan keputusan politis pun akan bergerak seturut kepentingan itu. Saat kepentingan itu tidak diakomodir, tidak heran munculnya ketidakcocokan pendapat dan ketidaksesuaian alur komando dari atas ke bawah.

Mungkin hal ini tidak terlalu terlihat dari kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Sekiranya, hal ini pun tidak akan ada pada wajah-wajah baru yang akan duduk di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin di lima tahun yang akan datang.

Sementara itu, bongkar pasang beberapa anggota kabinet, hemat saya juga, adalah sesuatu yang wajar dalam sebuah institusi. Tujuannya pastinya untuk menciptakan stabilitas kerja pemerintahan.

Yang dipandang tidak berjalan seturut arah dan program kerja presiden dan pemerintahan, pastinya diganti dengan yang dipandang layak. Selain itu, yang cacat secara hukum mesti diserahkan dalam tanggung jawab hukum tanpa intervensi presiden dan keistimewaan sebagai pejabat negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun