Laga antara Manchester United versus Rostov (1-0) pagi ini menyisakan salah satu cerita menarik. Ini bukan cerita tentang gol tunggal Mata yang berhasil mengantarkan MU ke babak perempat final Piala UEFA. Tetapi ini cerita tentang Marcos Rojo, salah seorang bek MU yang makan pisang saat laga sedang berlangsung. Menariknya, Jose Mourinho sendiri yang mengupas pisang itu di pinggir lapangan sebelum pisang itu diberikan kepada pemain cadangan Ashley Young. Dan kemudian Young menyerahkan pisang itu kepada Rojo. Melihat kejadian ini, dunia maya pun ramai mengomentarinya. Pertanyaannya, Apa sih tujuan Jose Mourinho?
Di balik kejadian ini, satu hal yang pasti bahwa tindakan makan pisang ala Rojo di lapangan hijau bukan tanpa maksud. Seperti yang terlansir dalam Daily Mail, setelah pertandingan Mourinho menjelaskan pemberian pisang itu. Pisang itu diberikan atas permintaan Rojo. Mourinho mengatakan bahwa pemberian pisang itu bukanlah untuk membuat orang tertawa atau menghadirkan lelucon di tengah laga yang sedang hangat. Tetapi itu sebagai bentuk penghargaan terhadap pemain yang menghadapi batas kelelahan di lapangan hijau.
Mourinho mengakui bahwa tantangan skuadnya musim ini adalah kelelahan. Karena situasi ini, Mourinho bahkan membuat prediksi bahwa MU bakal tumbang di tangan Middlesbrough di lanjutan Premire League akhir pekan ini. Mourinho benar. Pemberian pisang kepada Rojo bukanlah sebuah joke.Ini menimbang faktor kelelahan para pemain MU. Tentunya, sang Special One ingin agar para pemainnya tetap bugar, baik itu selama dan setelah pertandingan.
Sekedar sebuah catatan penting bahwa pisang sangat penting untuk kebugaran seorang atlit. Pisang mempunyai tiga kandungan alami gula, yakni sukrose, fruktosa dan glukosa. Dan pisang juga mengandung protein, fiber dan karbonhidrat. Dengan kandungan ini, pisang bisa membantu konsentrasi dan daya refleks para pemain selama bertanding (sumber Daily Mail). Mungkin dengan alasan ini, Mourinho nekad memberikan pisang kepada Rojo yang sedang berlaga di lapangan hijau.
Namun, di balik peristiwa “makan pisang” ini mungkin ada bahasa simbol lain yang sedang diungkapkan oleh Jose Mourinho sebagai seorang pelatih. Mourinho mungkin mau mengatakan bahwa para pemain dari klub-klub Liga Inggris bukanlah sekumpulan robot. Para pemain tetaplah manusia yang mempunyai batas-batas kemanusiaan. Yah, iklim sepak bola Inggris berbeda dengan negara-negara lainnya. Jumlah pertandingan sepak bola klub-klub liga Inggris melebih jumlah pertandingan di La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman atau juga Serie A Italia.
Dampak lanjutnya pada performa tim seperti klub-klub besar seperti Manchester United, Manchester City, Chelsea, Arsenal, Liverpool. Sulit dibayangkan kalau tim-tim ini bermain di setiap kompetesi entah domestik maupun luar negeri. Di kompetesi domestik, Inggris memainkan tiga pertandingan yakni Premiere League (Liga Utama Inggris), Piala FA dan Piala Liga. Dan kalau beberapa klub Liga Inggris masuk kompetesi Eropa, mereka pun mempunyai jadwal tambahan untuk bertanding selain kompetesi dalam negeri.
Imbasnya adalah kelelahan para pemain. Contohnya, Manchester United. Di awal pekan ini, anak asuh Mourinho mempunyai pertandingan yang menyita energi melawan mantan klub asuhannya, Chelsea di perempat final ajang piala FA. Sementara dini hari tadi, MU kembali melakoni laga hidup-mati dalam babak perdelapan final di ajang piala UEFA. Dengan selisih beberapa hari untuk dua pertandingan yang berbeda dan sarat tuntutan, tentunya menyisahkan kelelahan para pemain.
Mungkin ini juga yang menjadi alasan anjloknya prestasi tim-tim Inggris di ajang Eropa. Faktor tuntutan jadwal pertandingan di dalam negeri mempengaruhi mental dan stamina para pemain. Hanya tim yang mempunyai skuad yang seimbang antar cadangan dan pemain utama yang mungkin bisa bertahan dengan jadwal pertandingan yang padat.
Kejadian Jose Mourinho memberikan pisang kepada Marcus Rojo menunjukkan bahwa pada akhirnya para atlet hanyalah manusia normal. Mereka juga butuh istirahat. Dan ini mengingatkan kita, sepak bola bukanlah pertarungan para manusia setengah dewa. Toh, mereka juga lelah dan berujung pada kekalahan. Karena itu, berpikir positif saat tim favorit mengalami kekalahan karena toh itu bisa dikarenakan faktor kelelahan. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H