Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sevilla, Kuda Hitam yang Terus Berpacu

3 Maret 2017   16:37 Diperbarui: 3 Maret 2017   16:41 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemenangan tipis Sevilla atas Atheletic Bilbao pagi ini membuat mereka terus menempel Barca dan El Real di peringkat 1 dan 2 di La Liga Spanyol. Gol yang dicetak Iborra di Ramon Sanchez Pizjiuan, markas Sevilla sudah cukup mengunci tiga poin di jornada 25. Jarak dua poin dari pemimpin klasamen, Barca menjadi motivasi tersendiri bagi Sevilla untuk menjadi kuda hitam di La Liga musim ini.

Yah, performa Sevilla musim ini mesti diwaspadai oleh Barca dan El Real. Dari 25 pekan Liga Spanyol, Sevilla menunjukkan catatan yang cukup gemilang. Mereka telah memenangkan 17 pertandingan, 4 seri dan 4 kali berujung kekalahan. Hebatnya, jumlah kemenangan Sevilla juga setara dengan apa yang dialami oleh Barca dan El Real. Dengan statistik seperti ini, Sevilla pantas menjadi salah satu calon kuat peraih trofi La Liga.

Raihan Sevilla tidak lepas dari perubahan yang terjadi di awal musim. Selepas kepergian Unai Emery ke Paris Saint Germain (PSG), Sevilla mendatangkan pelatih kelahiran Argentina, Jorge Sampaoli. Unai Emery sendiri mempunyai catatan sejarah yang gemilang semasa melatih Sevilla (2013-2016). Salah satunya yakni keberhasilannya mengantarkan Sevilla meraih Piala UEFA (kasta ke 2 piala Eropa) selama tiga musim berturut-turut. Prestasinya ini pun yang membuat PSG kepincut mengambil servisnya menjadi manajer mereka sejak musim ini.

Musim ini, Sevilla diarsiteki oleh Jorge Sampaoli. Sampaoli bukanlah pelatih kemarin sore. Dia terhitung pelatih bertangan dingin karena berhasil mengantarkan Chile menjadi juara Coppa Amerika 2015 mengalahkan negaranya sendiri, Argentina. Prestasi ini pula yang menjadi motivasi bagi Sampaoli membawa Sevilla berkompetesi. Hingga pekan ke 25, sang manajer sedang mengantarkan Sevilla ke tangga ke 3 klasamen untuk sementara. Sevilla juga sedang berkompetesi di babak ke 16 Liga Champions. Di Liga Champions, kemenangan 2-1 atas Leicester City di kandang mereka belumlah menjadi titik aman bagi Sevilla melaju ke babak selanjutnya. Paling kurang mereka mesti memetik kemenangan dan poin di kandang Leicester pada leg 2 nanti.

Dari komposisi anggota skuad tim, Sevilla memiliki beberapa nama berkaliber Eropa. Musim ini, Nasri datang sebagai pemain pinjaman dari M. City dan Luciano Vietto yang dipinjamkan dari Atletico Madrid. Tim juga dilengkapi dengan talenta-talenta seperti Paolo Henrique, Stevan Jovetic dan Steven N’Zonzi. Para pemain tidak dibeli dengan harga selangit, tetapi karena performa mereka di klub mereka pun berdaya jual tinggi. Sebut saja Steven N’Zonzi, gelandang jangkar yang sekarang ini menjadi target tim-tim papan atas seperti Barcelona, M. City dan Chelsea. Barca sendiri menargetkan Steven N’Zonzi karena dia bisa menjadi pesaing dan pelapis Sergio Busquets.

Musim ini, Sevilla berhasil mencuri kilauan Atletico Madrid yang hampir sedekade kerap mengganggu kedigdayaan Barca dan El Real. Pencapaian ini terjadi berkat konsistensi mereka di La Liga. Terbukti, dari 10 pertandingan terakhir, Sevilla berhasil memenangkan 8 pertandingan. Sebaliknya, jika mereka tidak konsisten, mereka bisa saja terjungkal. Inilah nasib yang dialami Real Madrid pada beberapa pekan akhir-akhir ini. Dari empat pertandingan terakhir, El Real kalah 1 kali dari Valencia dan 1 kali imbang dari Las Palmas. Alih-alih untuk memimpin klasemen dengan jarak poin besar, El Real malah terantuk dan merelakan posisi kedua ke musuh abadi, Barca. Ini adalah salah satu contoh dari akibat tidak adanya konsistensi tim. Dan pastinya Sevilla mencermati situasi yang dialami oleh pesaing yang lain. Jadi, kunci perebutan trofi La Liga musim ini ada pada konsistensi tim. Kunci inilah yang mesti dipegang oleh Sevilla.

Yang sangat menentukan posisi dan nasib mereka di La Liga adalah pertemuan mereka dengan duo raksasa, Barcelona dan Real Madrid. Tentunya pertandingan mereka dengan duo raksasa Liga Spanyol ini akan berlangsung menarik. Sevilla akan bertandang ke El Real. Pada pertemuan pertama, mereka berhasil membungkam El Real (2-1). 

Dan menariknya, pertandingan itu diiringi oleh gol bunuh diri mantan anak klub, Sergio Ramos. Lalu, mereka juga akan bertandang ke Barcelona. Pada pertemuan pertama di kandang mereka, Barca unggul dengan skor 2-1. Pertemuan yang sulit bagi Sevilla, tetapi kemenangan bisa diraih bila Sevilla menunjukkan mental sebagai kompetitior sejati. Dari gambaran pertemuan tiga klub yang menghuni tiga besar klasamen ini, bisa dikatakan kalau tiga klub mempunyai peluang dan kesempatan yang sama menjadi juara La Liga Spanyol.

Musim ini, pacuan merebut trofi La Liga menghadirkan Sevilla sebagai kuda hitam. Dia berlari pelan tapi mendatangkan hasil yang pasti. Publik sepak bola pun tidak boleh terlalu fokus ke Barcelona dan El Real, hingga melupakan laju kuda hitam yang bisa-bisa bergerak cepat di akhir musim. Sevilla FC masih berpacu dan menempel duo raksasa Spanyol, Barca dan Real Madrid. Entahkah kuda hitam La Liga musim ini bisa melewati mereka, ini bergantung pada konsistensi dan mentalitas mereka.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun