Dalam mempromosikan sebuah produk, barang, maupun jasa, public relations (PR) kini lebih menitikberatkan pada para influencer dari media sosial. Pemilihan para influencer ini pun tidak bisa sembarangan. PR Excecutive Hotel Indonesia Kempinski Ananda Wondo menjelaskan diperlukan riset mendalam, bahkan cenderung kepo.
"Ketika mau pakai social media influencer, kita harus tahu dulu mereka siapa, kita follow, kita kepoin melalui Instagram stories-nya dan segala macam at least 1-2 minggu," tutur pria yang akrab disapa Nanda.
Beragam riset membuktikan, generasi milenial saat ini memeroleh beragam informasi dari para influencer media sosial. Oleh karena itu, Hotel Indonesia Kempinski, lanjut Nanda, sudah tidak lagi memprioritaskan promosi di media-media konvensional. Hal ini dilakukan mengikuti target pasar dari hotel yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 5 Agustus 1962 itu.
"Sejak awal 2017 kita sudah mulai beriklan di digital, print masih tapi kita kurangi banget. Sebagai PR hotel, kita harus pinter memilah-milah, bukan sekadar asal ada promosi di sosmed. Kita harus paham target market kita siapa," papar lulusan PR dari Universitas Multimedia Nusantara ini.
Nanda menjelaskan salah satu tujuan promosi di media sosial adalah meningkatkan kesadaran anak-anak muda tentang Hotel Indonesia termasuk hotel bersejarah bagi bangsa ini. Â "Target Hotel Indonesia sekarang adalah generasi milenial yang belum tahu. Kalau yang umur 30-40 ke atas pasti sudah tahu tentang Hotel Indonesia," tutur dia.
Nah, bagi para miciners yang mau tahu lebih mendalam seluk beluk kerja sebagai PR Hotel Indonesia Kempinski, simak deh video wawancara Dosen Dosen Micin bersama Nanda dalam segmen #TemenMicin di bawah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H