Assalmu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Salam bahagia.
Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Keberagaman karakteristik murid-murid merupakan fakta yang ada sejak dari dulu. Keberagaman ini terdiri dari berbagai aspek diantaranya latar belakang keluarga, kesiapan belajar, minat, dan kebiasaan belajar. Dengan keberagaman ini tentunya perlu direspon dengan tepat. Jika tidak, maka tentunya akan terjadi kesenjangan belajar (learning gap), dimana pencapaian yang ditunjukkan murid tidak sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid tersebut.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, orientasi guru terpusat pada kebutuhan belajar murid. Guru melakukan segala cara dan Upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar murid baik dalam memilih strategi pembelajaran, tujuan pembelajaran yang jelas sesuai denga kurikulum, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, pengelolaan kelas yang baik, dan bagaimana guru memberikan penilaian yang objektif.
Dari kebutuhan belajar murid yang harus dipenuhi oleh guru di kelas, terdapat tiga aspek kebutuhan belajar murid yaitu:
1. Kesiapan belajar (readiness) murid
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Dalam hal ini kesiapan belajar murid meliputi fokus dan konsentrasi untuk menerima materi pelajaran, pemahaman materi sebelumnya yang sudah dikuasai sebagai materi prasyarat, kesehatan jasmani dan dukungan lingkungan. Murid yang difasilitasi kesiapan belajarnya akan dengan mudah menerima materi pelajaran dan dapat menunjukkan kinerja lebih baik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Perlu diingat bahwa kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Adapun tujuan melakukan identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya.
2. Minat murid
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat murid dalam belajar tentunya berbeda-beda. Ada murid yang senang dengan pelajaran tertentu dan tidak senang dengaan pelajaran yang lainnya. Minat memiliki peranan penting dalam belajar seorang murid karena mempengaruhi perilaku dan tindakan dalam belajarnya. Untuk membangkitkan minat belajar murid ini, guru perlu mengetahui minat seluruh muridnya dengan melakukan tes diagnostik di awal pembelajaran. Dengan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan aspek minat ini, tentunya murid akan lebih aktif dan ikut terlibat dalam belajarnya karena dia merasakan pembelajaran yang sesuai dengan keinginan hatinya.
3. Profil belajar murid