Konsekuensi merupakan disiplin positif atas dasar kesepakatan bersama. Murid dan guru melakukan kesepakatan apa yang dilakukan dan konsekuensi dari tindakan yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Biasanya murid mengetahui konsekuensi yang akan didapatkan jika melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kesepakatan.Â
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996). Restitusi mengajarkan murid untuk menyadari kesalahannya dan belajar dari kesalahan itu serta melakukan perbaikan dimasa depan. Tindakan ini memberikan pengalaman belajar yang baik bagi murid sehingga dia sadar akan kesalahannya. Restitusi melahirkan disiplin positif dengan nilai-nilai yang diyakini oleh murid seperti  berani mengakui kesalahan dan bertanggungjawab terhadap kesalahan yang dibuat. Murid akan belajar dari kesalahan tersebut dan tidak akan mengulangi kesalahan tersebut di masa depan. Selain itu murid akan lebih berhati-hati dalam bertindak.
Dihukum oleh Penghargaan
Pemberian penghargaan memiliki dampak positif dan negatif. Positifnya memacu murid untuk terus berkreasi dan belajar, sedang negatifnya adanya kecemburuan bagi murid yang kurang mampu dalam belajar. Murid yang tidak mendapat penghargaan akan merasa seperti murid yang gagal dan kecewa. Ketidak mampuannya dalam bersaing akan memunculkan strategi dengan segala cara. Hal ini memicu akan timbul celah kecurangan untuk bisa mendapatkan penghargaan. Mungkin hal negatif dari pemberian penghargaan ini dapat berdampak terhadap karakter murid dimasa depan.
Sesekali memberikan penghargaan pada murid perlu dilakukan sebagai tindakan yang spontanitas bukan karena disepakati dan direncanakan. Penghargaan bukan hanya untuk murid yang telah mencapai pencapaian terbaik, akan tetapi juga bagi murid yang dalam proses ke arah terbaik. Sisi positif dari penghargaan akan membangkitkan semangat dan gairah untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
Restitusi: Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan Disiplin Positif
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai. Melalui restitusi, ketika murid berbuat salah, guru akan menanggapi dengan cara yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi internal tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan mendapatkan kembali harga dirinya. Kepercayaan diri murid akan tumbuh kembali setelah mereka memperbaiki kesalah yang dilakukan.Restitusi menghasilkan disiplin positif seperti berani mengakui kesalahan dan bertanggungjawab terhadap kealahan yang dilakukan. Nilai-nilai positif yang diyakini oleh murid ini akan tertanam dalam diri mereka hingga dewasa.
Bapak Ibu calon guru penggerak, apa yang akan Anda lakukan bila,Â
- Dalam sebuah acara pesta ulang tahun, teman Anda memecahkan gelas. Apakah Anda akan membiarkan dia membayar harga gelas yang dipecahkannya?
- Anda sudah janji bertemu dengan teman Anda, namun ternyata dia juga memiliki janji penting bertemu orang lain di tempat lain, dan Anda terpaksa naik taksi untuk menemui teman Anda di tempat itu, apakah Anda akan meminta teman Anda membayar biaya taksi Anda menuju ke tempat tersebut?
- Pegawai Anda membuat kesalahan yang menyebabkan kerugian finansial pada perusahaan, pegawai tersebut menawarkan untuk bekerja lembur tanpa bayaran, apakah Anda sebagai pemilik perusahaan akan menerimanya?
Yang saya lakukan pada kejadian poin 1) saya akan membiarkan teman saya membayar harga gelas yang dipecahkan karena itu adalah sebagai bentuk tanggungjawab pada kesalahannya walau itu tidak disengaja. 2) ya saya akan meminta teman saya membayar taksinya karena tidak sesuai kesepakatan untuk bertemu ditempat sebelumnya dan saya dirugikan. 3) tentu saya akan menerima penawarnya karena itu adalah bentuk tanggung jawab dari dia setelah melakukan kesalahan fatal. Ketika murid saya melakukan kesalahan, tindakan yang saya lakukan adalah melakukan pendekatan personal dengan mengajukan pertanyaan positif dan mengarahkan untuk menyadari kesalahannya dan bertanggungjawab atas kesalahannya. Pertanyaan yang saya ajukan misalnya apa yang terjadi? kesalahan apa yang sudah dibuat? bagaimana dampak dari kesalahan itu untuk kamu dan orang lain? apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut? bagaimana perasaanmu setelah melakukan kesalahan tersebut?.
Kesimpulan dari materi ini adalah hukuman yang baik adalah hukuman yang sudah disepakati yang disebut konsekuensi, akan tetapi seorang guru dapat memilih melakukan tindakan restitusi dalam menghadapi kesalahan yang dibuat oleh murid. Ketiga cara ini harus dilakukan sesuai dengan tingkat usia murid. Semua ada sisi baik dan buruk jika hal tersebut dilakukan terhadap murid yang bersalah. Semua yang dilakukan ini memiliki tujuan yang baik yaitu menuntun kodrat murid untuk mencapai kebahagian dan keselamatannya sebagai manusia.Â