Mohon tunggu...
Dora Samaria
Dora Samaria Mohon Tunggu... Lainnya - Ahli Kesehatan

Tertarik dengan kesehatan wanita, ibu, bayi, anak, dan remaja.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pilihan Persalinan untuk Plasenta: Lotus Birth atau Delay Cord Clamping?

1 Maret 2016   23:27 Diperbarui: 2 Maret 2016   19:13 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DCC sudah terbukti bermanfaat bagi bayi cukup bulan melalui penelitian yang dilakukan Mercer. Tali pusat yang ditunda pemotongannya selama 3-10 menit bermanfaat meningkatkan kadar hematokrit, hemoglobin, ferritin, kekentalan darah, serta vasodilatasi paru dan sistemik. DCC juga terbukti tidak menyebabkan efek samping seperti polisitemia atau peningkatan bilirubin (Kohn, 2013).

Kalau lotus birth hanya boleh dilakukan pada bayi normal, maka DCC memiliki nilai lebih. Penelitian yang dilakukan Wiliam (2011) membuktikan bahwa DCC juga bermanfaat untuk meningkatkan kadar hematokrit darah pada bayi dengan berat lahir sangat rendah. Penelitian tersebut dilakukan pada bayi-bayi prematur usia 24-28 minggu dengan menunda penjepitan tali pusat selama 30-45 detik setelah kelahiran plasenta. Hal itu menunjukkan bahwa DCC menjadi sarana transfusi plasenta yang efektif.

Akan tetapi penelitian De Paco et all (2011) menyebutkan bahwa penundaan pemotongan tali pusat pada bayi prematur berisiko menyebabkan polisitemia, hiperbilirubinemia, gejala gangguan pernafasan dan gangguan neonatal lainnya. Meskipun begitu, belum ada penelitian di level yang lebih tinggi berupa sistematik review maupun metaanalisis. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kondisi asam basa darah di 10 detik dan 2 menit setelah persalinan, sehingga penundaan pemotongan tali pusat dapat dipraktikkan pada bayi normal. Dilaporkan juga bahwa tidak ada perbedaan status asam basa dan penilaian gas darah antara tali pusat yang dijepit dalam waktu 10 detik dan 2 menit setelah persalinan.

Kedua metode persalinan, baik metode lotus birth maupun DCC memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Akan tetapi, praktik formal di beberapa rumah sakit sudah mulai meninggalkan metode lama, ECC, dan mengadopsi DCC. Di sisi lain, perkembangan lotus birth pada praktik informal di komunitas juga mengalami peningkatan. Penyedia layanan persalinan penting untuk menyadari dan menghormati metode praktik yang dipilih pasien. Tentunya, setelah mereka memberikan pemahaman mengenai manfaat dan konsekuensi dari setiap metode persalinan yang dipilih pasien.

***

Daftar Pustaka

  • Buckley, Sarah J.. 2002. Lotus Birth -  A Ritual For Our Times. URL: http://www.birthingalternatives.com/ Resources/Birth/Lotus%20Birth.pdf
  • De Paco et all. 2011. Umbilical Cord Blood Acid–base and Gas Analysis After Early Versus Delayed Cord Clamping in Neonates at Term. Arch Gynecol Obstet (2011) 283:1011–1014. DOI 10.1007/s00404-010-1516-z
  • Hanel & Nadeem. 2009. Is It “Time to Cut the Cord?”. Vol. 48 No. 8. Clinical Pediatrics.
  • Kohn A (2013) Time to Delay: A Literature Review of Delayed Cord Clamping. J Neonatal Biol 2: 119. doi:10.4172/2167-0897.1000119
  • Pikser, G.E. & Zaloff, J.S.,. 2009. Delayed Clamping of the Umbilical Cord: A Review with Implications for Practice. Columbia: Journal of MidwiferyWomens Health. 2009;5(4):321-326 Elsevier Science, Inc. Available from: www.medscape.com
  • William et al. 2011. Effects of Delayed Cord Clamping in Very Low Birth WeightInfants.J Perinatol. 2011 April ; 31(Suppl 1): S68–S71. doi:10.1038/jp.2010.186

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun