Pembelajaran adalah proses belajar yang dikonstruksi oleh guru yang meningkatkan daya pikir, kreativitas, dan inovasi siswa, meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru, dan meningkatkan penguasaan pemahaman terhadap materi pelajaran.
Pembelajaran dapat dianggap berhasil jika siswa memiliki pemahaman dan asimilasi yang baik dari mata pelajaran. Keberhasilan pembelajaran tergantung pada guru, misalnya bagaimana pembelajaran direncanakan, bagaimana proses pembelajaran berlangsung, bagaimana evaluasi pembelajaran dilakukan.
Guru sebagai peran utama dalam memberikan informasi sebagai fasilitator dan mengelola sumber daya dan fasilitas yang digunakan siswa untuk belajar.
Selain guru, lingkungan belajar juga mempengaruhi kualitas pembelajaran. Lingkungan belajar bisa diciptakan sedemikian rupa untuk memotivasi siswa agar semangat belajar dan meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Meski begitu, lingkungan belajar juga harus difasilitasi dengan baik untuk merefleksikan ekspektasi tinggi dalam meraih kesuksesan anak. Sehingga, lingkungan belajar yang aman, nyaman dan berpihak kepada peserta didik hendaknya dapat dirasakan oleh peserta didik.
Jadi, bagaimana sebenarnya bentuk konkrit dari lingkungan belajar yang aman, nyaman dan berpihak kepada peserta didik, yaitu lingkungan belajar yang dapat mendukung segala bentuk aktivitas pembelajaran, memenuhi kebutuhan dan kepentingan peserta didik meskipun dengan karakter masing-masing peserta didik yang berbeda-beda, sehingga pada akhirnya seluruh peserta didik dengan perbedaannya akan mendapatkan atau menerima pembelajaran yang bermakna, yang dikenal dengan visi Merdeka Belajar.
Dalam mewujudkan visi ini, diperlukan komitmen dan kerja gotong royong dari semua pihak yaitu guru, peserta didik, pemangku pendidikan serta orang tua. Semua pihak tersebut harus mampu tergerak, bergerak, dan menggerakkan semua kalangan disekitarnya dalam mendukung visi tersebut.
Selain komitmen dan gotong royong dari semua pihak tadi, diperlukan juga adanya prakarsa perubahan. Prakarsa perubahan ini nantinya akan menjadi benih penting terjadinya transformasi pendidikan.
Prakarsa perubahan sendiri memiliki tiga elemen penting yang terdiri dari inisiatif perubahan, pemimpin dan pengikut. Mari kita simak penjabaran singkat terkait ketiga elemen tersebut.
 Elemen pertama adalah inisiatif perubahan, hubungan antara ide dan implementasi dalam praktik bai pendidikan. Elemen yang kedua adalah pemimpin yaitu siapa yang memiliki kapasitas untuk memimpin perubahan tersebut.  Seyogyanya guru penggerak yang merupakan pemimpin.