Mohon tunggu...
Dora NovelianaFitri
Dora NovelianaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PPG Prajabatan 2022 - Universitas Jambi

Mahasiswi PPG Prajabatan 2022 - Universitas Jambi I am passionate about learning things, thus I can challenge myself, give my best and go beyond my limits.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Perjalanan Pendidikan Indonesia dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

9 Februari 2023   13:01 Diperbarui: 9 Februari 2023   13:07 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan telah mengerahkan perjuangan yang membutuhkan banyak pengorbanan, waktu, darah dan pikiran. Dalam perjalanan bangsa untuk meraih kemerdekaan ada banyak jalan yang dilalui baik itu perjuangan menenteng senjata melalui pertempuran melawan penjajah dan ada jalan perang melalui pemikiran yakni perjuangan melalui pendidikan. Kedua perjuangan ini sama penting dan sama lelahnya serta sama-sama membutuhkan pengorbanan.

Perjalanan meraih kemerdekaan melalui pendidikan telah dilakukan sejak zaman kolonial Hindia Belanda, dan salah seorang pahlawan pendidikan yang memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia yakni Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar memberikan pemikiran tentang dasar-dasar pendidikan, menurut Ki Hajar pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan jasmani yang bermakna agar dapat menyempurnakan kesempurnaan hidup yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara merupakan refleksi dari kultural masyarakat Indonesia, berbeda dengan sistem pendidikan pada zaman kolonial dan yang terpenting pendidikan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dari seluruh kalangan pula. Maka dari itu ruh pendidikan yang berlandaskan budi pekerti haruslah berisikan ruh kebangsaan. 

Ki Hajar melalui pemikirannya mengajarkan bahwa dengan mengedepankan pendidikan yang berdasarkan garis-garis bangsanya atau kultural nasional akan dapat mencegah pengaruh negatif baru dari bangsa asing yang mana pada era modern saat ini budaya asing sangat mudah sekali masuk dan kita harus waspada terhadap hal itu.

Maka peran seorang pendidik di sini sangatlah penting dalam memberikan contoh kepada peserta didik, seorang pendidik itu diibaratkan sebagai seorang petani dalam merawat tanaman tugasnya adalah merawat dan memastikan tanaman itu tumbuh, memberikan kebutuhan dari tanaman-tanamannya agar dapat tumbuh dengan baik serta melindungi tanaman dari hama. Seorang pendidik artinya dapat berorientasi pada peserta didik dan dapat melayani bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda.

Tentang pendidikan nasional disampaikan oleh Ki Hajar bahwa usaha dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodrat zaman, artinya seorang pendidik haruslah mengikuti perkembangan zaman dengan berpikiran terbuka namun tetap harus ingat bahwa tidak semua yang baru itu baik. Dengan mengikuti perkembangan zaman maka akan dapat mencegah budaya asing yang bersifat negatif masuk. 

Selain itu Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan bahwa selain kodrat zaman ada kodrat alam yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, yang artinya setiap anak sudah membawa sifat dan karakter masing-masing tugas guru adalah menghapus sifat dasar dan membimbing anak agar muncul sifat-sifat baiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun