"Menulis adalah sebuah ekspresi diri"Â
Kalimat itulah yang menjadi salah satu semangat saya dalam menulis. Pengalaman baru saya dapatkan hari ini, saya mendaftar menjadi penulis disebuah platform penulisan yang cukup terkenal di Indonesia.Â
Beberapa artikel sudah saya hasilkan dan view nya cukup lumayan menurut ukuran saya. Namun, hari ini saya memutuskan untuk berhenti menulis di platform itu.
Mengapa?
Alasannya adalah hari ini saya menulis dengan judul "10 Meme Kisah Horor KKN di Desa Penari yang Viral". Dalam artikel itu saya berikan beberapa gambar meme yang menurut saya biasa.Â
Setelah saya publish mendapat peringatan ada konten yang bersifat vulgar, tetapi menurut saya tidak ada yang vulgar karena meme itu sebagian juga terpublish di beberapa media online yang kredibel.
Menulis adalah bagian dari sebuah kreativitas yang tak bisa dikekang oleh siapapun selama tulisan itu masih normal menurut etika, nilai dan norma penulisan yang berlaku.Â
Mengapa saya memutuskan untuk berhenti menulis dipaltform itu? Karena saya tidak mau membunuh kreativitas saya dalam menulis dengan batasan-batasan yang diberikan.
Mengapa penulis harus bebas?
Pertama, menulis adalah sebuah ekspresi, ide, gagasan yang ditelorkan dalam kegiatan menulis sehingga dibutuhkan ruang yang cukup luas untuk mengekspresikan ide. Pembatasan-pembatasan menulis hanya akan membunuh kerativitas.
Kedua, menulis adalah proses bereksplorasi. Untuk dapat bereksplorasi dengan baik maka dibutuhkan pemikiran dari berbagai sudut sehingga akan mempermudah untuk mengembangkan materi dan ide yang dimiliki oleh penulis.