Menulis adalah sebuah proses panjang seperti halnya orang yang sedang berjalan. Selangkah demi selangkah jika ditekuni maka akan sampai pada tujuan yang akan dicapai. Begitu pula dengan menulis, Â ketika ditekuni pasti bisa menghasilkan tulisan.
Kompasiana adalah bagian perjalanan panjang saya dalam dunia penulisan. Mulai dari artikel yang tak berpengunjung hingga saat ini artikel yang sering muncul di halaman pilihan.
Berawal dari kompasiana, kini tulisan demi tulisan tercipta seolah mengalir seperti air yang mengalir dengan derasnya. Ide-ide segar muncul dan berbuah tulisan yang sederhana.
Enam tahun lalu saat mendaftar di kompasiana belum tahu kemana arah penulisan saya. Sempat pula berhenti menulis hingga beberapa bulan. Masalah klasik "malas" kembali menghinggapi diri.
Hingga pada saatnya kembali membaca kompasiana dan melihat tulisan para master yang begitu menggoda dan menggugah kembali semangat untuk kembali menulis.
Lama-kelamaan menulis bukan lagi hal yang sulit karena terbiasa sehingga bisa menikmatinya. Proses panjang menulis membuat hati tergerak untuk menulis sebuah buku. Menulis sebuah buku awalnya hanya untuk memotivasi diri untuk selalu menulis meskipun penuh keterbatasan. Lambat laun, lembar demi lembar buku telah tercipta menjadi karya dan akhirnya berproses menjadi sebuah buku.
Mengapa penulis harus memiliki buku?
Pertama, buku adalah wujud nyata karya penulis. Dengan memiliki buku orang akan lebih yakin dibandingkan hanya tulisan di media online. Ketika penulis memiliki portofolio dalam bentuk buku akan meningkatkan "personal branding" penulis.
Kedua, Buku adalah gambaran proses perjuangan yang bisa dijadikan pemantik motivasi untuk menulis sehingga akan semakin bergairah untuk menambah tulisan.
Ketiga, buku adalah jejak bagi penulis. Dalam proses pembuatan buku biasanya memiliki ISBN. Dari ISBN inilah penulis bisa terekam jejaknya di perpustakaan nasional sehingga ketika orang lain ingin mengetahui karya seorang penulis valid atau tidak bisa dicek melalui ISBN yang tertera di buku.
Keempat, buku adalah kenangan nyata. Melalui buku, penulis dapat memberikan kenangan nyata dan jejaknya melalui tulisan yang pernah dihasilkan. Orang akan lebih terkesan diberi sebuah buku dibandingkan diberi sebuah file.