Hampir enam tahun dikompasiana, hampir enam tahun pula belajar menulis di kompasiana. Mengapa saya menyebutnya "belajar"? karena dari awal gabung di kompasiana hanya untuk sekedar iseng-iseng menulis yang ada dalam fikiran. Dengan seiring berjalannya waktu proses belajar menulis menjadi hal yang menyenangkan. Membaca artikel para master yang berbeda genre membuat wawasan bertambah dalam hal penulisan.
Selama perjalanan enam tahun di kompasiana perkembangan kemampuan menulis kian maju meskipun tak seperti para master yang telah lihai mengolah kata. Tetapi, paling tidak tulisan-tulisan itu memberi manfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.
Perjalanan enam tahun dikompasiana bukan perkara yang mudah karena sempat timbul dan tenggelam kembali karena rutinitas keseharian. Dalam tahun 2018 lalu sangat minim sekali tulisan yang saya hasilkan. Seolah jari jemari inipun kaku untuk menulis dikompasiana.
Desember 2018 adalah titik tolak saya di kompasiana. Karena pada saat itu muncul artikel tentang menulis kompasiana melalui HP. Untuk mengatasi penasaran saya mencoba untuk menggunakan fasilitas itu. Akhirnya berhasil meskipun menemui kesulitan dalam menulis dan tipo.
Semakin lama menggunakan fasilitas itu semakin mudah dan nyaman dilakukan diberbagai tempat. Bahkan artikel-artikel saya beberapa saya tulis saat jalan, berada dikereta bahkan adapula yang saat berada di dalam bus. Karena ide muncul tiba-tiba dan harus segera dituliskan sebelum lenyap kembali.
Kemudahan-kemudahan dikompasiana membuat saya kembali terpikat untuk menulis dikompasiana. Dan seolah menjadi magnet yang memiliki energi yang kuat untuk terus berkarya dan menulis. Ini ceritaku....mana ceritamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H