Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Tulisan Asal-asalan

30 Desember 2018   17:49 Diperbarui: 30 Desember 2018   18:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis, kegiatan yang mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan. Menulis sebenarnya sudah  dilatih sejak pendidikan dasar. Namun, tidak berkembang seiring berjalannya waktu.

Untuk sekedar menulis beberapa kalimat  saja rasanya berat. Seperti diminta untuk memindahkan gunung karena saking sulitnya. Dipaksapun malah justru semakin mampet dan tak bisa menghasilkan tulisan.

Sebenarnya menulis bisa asal, tetapi jangan asal-asalan. Karena asal menulis bisa membuat kita tidak berkembang kearah yang lebih baik karena memang yang ditulis hanya asal-asalan. Tetapi bagaimana jika sudah terlanjur? Jika sudah terlanjur maka cobalah untuk membuka kembali tulisan asal-asalan itu sehingga bisa diambil pelajarannya. Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari tulisan asal-asalan itu antara lain;

1. Belajar dari kesalahan
Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik. Dari pengalaman kita bisa belajar bagaimana menulis yang baik melaui tulisan yang asal-asalan itu. Kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan dalam tulisan itu jangan diulangi kembali pada tulisan berikutnya sehingga tidak mengulang kesalahan yang sama.

2. Belajar menyusun strategi
Menulis sama halnya sebuah pertunjukkan. Agar pertunjukkan banyak diminati maka harus bisa menyusun strategi yang terbaik untuk menampilkan yang terbaik. Menulis juga harus memiliki strategi agar tulisan bisa menarik sehingga bisa dengan mudah dinikmati orang lain. Dari tulisan yang asal-asalan itu bisa dilihat sudah menarik atau belum jika belum maka harus ada strategi nyata untuk mengevaluasinya agar lebih menarik dan bisa dinikmati oranglain.

3. Belajar untuk tangguh
Penulis hebat adalah penulis yang telah sukses menelorkan tulisan yang bermakna. Untuk menjadi seorang penulis yang hebat perlu proses panjang. Ketika melihat tulisan asal-asalan jangan menyerah begitu saja karena pasti banyak hal yang belum sesuai harapan. Ubah kekurangan itu menjadi afirmasi positif untuk terus menulis sehingga akan tercipta tulisan-tulisan yang lebih baik.

Menulis adalah proses panjang yang terus dilakukan dengan penuh kesungguhan. Jangan menyerah untuk berproses. Mahirkan jari-jari untuk menari di keyboard sehingga menulis terasa semakin ringan dan semakin mudah. Jangan jadikan kritikan sebagai pembunuh semangat melainkan jadikan penumbuh semangat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun