Menulis adalah kegiatan yang gampang-gampang susah. Ketika aliran ide terus mengalir deras diiringi dengan semangat maka tulisan bermunculan dengan mudahnya. Menulis memerlukan proses pembiasaan sehingga tanpa adanya pembiasaan tak akan mampu untuk menulis.
Saat lama tak menulis seolah jemari menjadi kaku, fikiran penuh dengan ide tapi tak mampu muncul menjadi kata-kata dalam bentuk tulisan. Jika tanda-tanda ini sudah dialami maka virus akan semakin membunuh kreativitas kita untuk menelorkan ide-ide dalam tulisan. Beberapa virus yang membunuh semangat menulis;
1. Ah lagi malas
Malas adalah virus yang berbahaya jika tidak segera dicegah. Karena ketika dalam diri sudah tumbuh rasa malas maka ide akan berhenti dan tulisan tak kunjung dihasilkan.
2. Nanti aja
Menunda ide untuk menulis sama dengan membiarkan ide kita menguap begitu saja tanpa adanya hasil tulisan. Karena biasanya ide muncul secara spontanitas, jika tak segera dituliskan maka akan tertumpuk dengan hal lain sehingga menjadi terlupakan.
3. Mau nulis apa ?
Pertanyaan ini selalu muncul saat ide menulis berhenti, seolah dipaksakan pun juga rasanya berat. Pertanyaan itu sebenarnya bisa diubah menjadi afirmasi positif sengan cara segera mencari ide melalui membaca berbagai sumber. Dari referensi itulah ide akan bermunculan.
4. Ah Lagi sibuk
Ketika sedang banyak pekerjaan sering kali ide seolah membeku dan tak muncul. Karena yang ada difikiran adalah bagaimana segera menyelesaikan pekerjaan. Sebenarnya sibuk dan tidak hanyalah masalah mengatur waktu, jika diwaktu-waktu senggang sambil santai beristirahat bisa dimanfaatkan untuk menulis,walaupun hanya garis besar saja yang penting tidak membiarkan ide menguap disela-sela kesibukan.
Jika virus ini mulai menjangkiti maka segeralah untuk membunuhnya dengan menggerakkan jari-jari kita untuk menulis. "Tapi susah" itu yang sering muncul dalam benak kita. Biar nggak susah maka biasakan sedikit demi sedikit untuk proses pembiasaan agar jari tak semakin kaku dan ide tak semakin beku. Semangat menulis dan mari menulis untuk perubahan kearah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H