Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hingga Kini Wonogiri Masih Hujan Abu

14 Februari 2014   08:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_295418" align="aligncenter" width="592" caption="Dok. Pribadi 14/02/2014"][/caption]

Letusan gunung Kelud kamis ( 13/02) membawa dampak yang besar. Abu vulkanik hasil letusan Kelud masih terasa hingga kini di sekitar Kabupaten Wonogiri yang memiliki radius sekitar 150 Km arah barat daya Gunung Kelud. Kejadian ini sempat membuat warga panik, pasalnya setelah bangun tidur kondisi luar rumahnya sudah dipenuhi oleh abu vulkanik setinggi 1-1,5 cm.

Letusan gunung Kelud juga sempat terdengar terakhir pukul 02.00 WIB yang disertai dengan hujan abu pekat. Bahkan untuk bernafas terasa sesak dan suhu menjadi lebih panas. Kegiatan warga juga sempat terganggu pasalnya mereka ytak bisa beraktifitas diluar rumah. Meskipun beraktifitas harus menggunakan masker untuk mewaspadai kandungan belerang dan abu vulkaniknya.

Sebagian sekolah juga meliburkan siswanya demi keamanan dan kesehatan. Walaupun sebagian tidak meliburkan tetapi memulangkan siswanya lebih awal agar lebih aman dari debu vulkanik. Untuk aktivitas berkendara juga sempat terganggu karena jarak pandang yang minim yaitu sekitar 2-3 meter saja sehingga harus berhati-hati.

Kini juga beredar SMS hoax bahwa akan terjadi letusan 2 jam kemudian, sehingga membuat warga semakin panik dan tak berani beraktifitas. SMS tersebut menyesatkan mengingat gempa dan letusan gunung tak bisa diprediksikan seakurat berita tersebut. Untuk mengetahui letusan susulan mmerlukan kajian yang mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun