Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan atau biasa kita kenal dengan Sustainable Development Gols (SDGs) melalui KKN Tematik yang diadakan mulai tanggal 11 Juli 2022 hingga 10 Agustus 2022. Kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia kaliini mengusung tema "Menguatkan dan Meningkatkan Program Sustainable Development Goals (SDG's) Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek"
Seluruh mahasiswa yang telah mengontrak Kuliah Kerja Nyata (KKN) dibagi menjadi beberapa kelompok besar sesuai dengan domisili mahasiswa masing-masing, dan yang selanjutnya akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia.
Dari kelompok besar yang berganggotakan kurang lebih 30 mahasiswa yang berdomisili berdekatan kemudian akan dipecah kembali menjadi kelompok-kelompok kecil yang masing-masing anggota nya maksimal terdiri dari 5 mahasiswa. Kelompok kecil inilah yang akan ditugaskan untuk memberikan dampak kepada masyarakat berdasarkan sub-tema yang telah diberikan sebelumnya.
Salah satunya adalah kelompok 11, yang akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Isola, Kota Bandung. Setelah mendapatkan tema perihal Desa Tanpa Kelaparan kelompok 11 kembali dibagi menjadi 6 kelompok kecil yang didalam nya terdiri atas 4-5 mahasiswa yang bertugas untuk dapat fokus melaksanakan kegiatan sesuai dengan sub-tema yang dipilih.
Salah satu kegiatan dari program kerja kelompok 11 adalah melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang Pravalensi vitamin dan mineral bagi anak umur 0-24 bulan dengan sasaran kader posyandu yang berada di RW02.
Hal ini diusung dalam rangka turut melaksanakan program dari pemerintah Jawa Barat yag menargetkan Zero New Stunting (nol kasus stunting) pada tahun 2023. Jabar Zero New Stunting adalah program unggulan Gubernur Jawa Barat dalam mendukung program nasional untuk menurunkan prevalensi stunting, dengan target capaian pada tahun 2023 adalah 19,2%.Â
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M. Kes., MMRS., memaparkan data survei SSGI tahun 2021 yang mengatakan bahwa prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat dikategorikan tinggi pada tahun tersebut dan menargetkan Jabar zero new stunting pada 2023. Paparan tersebut dibahas pada rapat terbatas koordinasi evaluasi capaian kinerja triwulan II Dinkes tahun 2022 di Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (7/6/2022).
Berdasarkan hal tersebut, untuk turut serta membantu usaha mengurangi angka stunting di Jawa Barat, maka kami menjalankan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada para Kader posyandu dengan harapan para kader dapat menyampaikan kembali kepada masyarakat agar masyarakat sadar akan pentingnya kebutuhan vitamin dan mineral pada anak.Â
Dalam melaksanakan sosialisasi ini kelompok 11 pun berkoordinasi dengan Puskesmas Ledeng untuk turut serta membantu memberi paparan materi kepada para kader Posyandu di RW02.
Kegiatan ini dilaksanakan di dalam gedug serbaguna RW02 pada tanggal 30 juli 2022 dan turut dihadiri oleh bapak Dede Kosim selaku ketua RW02, pula turut hadir ibu Ais selaku perwakilan dari Puskesmas ledeng. Pada hariitu pak Dede Kosim juga selaku ketua RW02 menyampaikan bahwa besar harapan nya agar mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN di RW02 khususnya kelompok 11 dapat melaksaakan tugasnya dengan lancar pun dengan apa yang disampaikan kepada masyarakat semoga dapat bermanfaat.Â
Kegiatan sosialisasi "Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral (Zat Besi, Zink, Yodium, Vitamin A, Folat, dan Vitamin B12)" kepada kader Posyandu RW 02 dilaksanakan. Sosialisasi tersebut berisi penjelasan tentang apa itu vitamin dan mineral, zat besi, zink, yodium, vitamin A, folat, dan vitamin B12, apa manfaat dan juga dampak apabila kekurangan vitamin dan mineral tersebut. Pihak Puskesmas Ledeng juga menyampaikan beberapa program pemerintah mengenai pencegahan stunting.