Mohon tunggu...
Agung Trianto
Agung Trianto Mohon Tunggu... -

Sehari-harinya berprofesi sebagai tukang jepret dan tukang ketik di sebuah majalah remaja lokal dari kota Bandung. Seorang bujangan kelas cheap bastard yang mensyukuri hidup.. also find me at http://dontorro.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Car Free Day yang (Tidak) Bebas Kendaraan Bermotor

25 Mei 2011   10:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:15 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah di kota anda ada program Car Free Day (CFD)? Jika ya, anda mungkin sudah tahu seperti apa suasananya. Jalan yang biasanya penuh mobil dan motor berganti dengan orang-orang yang bersepeda, jogging atau sekedar berjalan kaki. Udara yang biasanya pekat dengan bau asap knalpot dan oli samping tergantikan oleh bau keringat dan harum makanan yang dijual oleh para pedagang kaki lima dadakan. Suara mesin, knalpot dan klakson ditukar oleh suara musik dari panggung-panggung hiburan. Setidaknya, kesan itulah yang saya tangap saat memasuki area CFD di kota tempat tinggal saya. Entahlah kalau di kota lain.

Saya tinggal di Bandung, yang oleh media sering disebut sebagai Kota Kembang, Kota Kreatif, Kota Tujuan Wisata atau apalah, masih banyak lagi sebutannya. Di Bandung, sampai saat tulisan ini dibuat CFD baru digelar di dua titik, yaitu Jl. Ir. H. Juanda (Dago) dan Jl. Merdeka. Waktunya setiap hari Minggu, dari pukul 6 sampai pukul 10 pagi. Saat itulah, jalan yang sehari-harinya padat dan sering macet tersebut berubah menjadi arena pedestrian massal.

Selama 4 jam pemberlakuan CFD digelar, memang tidak ada satupun kendaraan bermotor yang melintasi jalan-jalan tersebut. Tapi kalau CFD dibilang berhasil mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, rasanya tidak juga.

Oke, di zona CFD memang tidak ada kendaraan bermotor. Tapi di daerah sekitarnya, jalanan justru dipenuhi oleh parkir kendaraan para pengunjung CFD. Ya mobil, ya sepeda motor. Di titik CFD Dago, lokasi parkir biasanya di bawah Flyover Pasupati serta jalan-jalan kecil di sekitarnya seperti Jl. Hariang Banga, Jl. Teuku Umar, Jl. Ganesha, dan lain-lain.

Silahkan datang ke daerah-daerah tersebut pada hari Miggu pagi. Minimal, anda akan bisa melihat mobil-mobil yang datang sambil mengangkut sepeda dari berbagai jenis dan merek.  Saksikan juga berapa banyak sepeda motor yang sibuk mencari tempat parkir. Kalau saja ada yang iseng berniat menghitung volume kendaraan yang parkir di sekitar area CFD, bisa jadi jumlahnya malah lebih banyak daripada hari biasanya.

Tujuan utama dari 'Car Free Day' memang untuk mengurangi polusi udara di perkotaan. Tapi mau tak mau CFD kemudian juga berkembang menjadi arena rekreasi keluarga. Tempat berjalan-jalan atau berolahraga bersama. Tapi kalau datang ke CFD menggunakan  kendaraan pribadi, bukannya itu sama saja dengan ikut menyumbang polusi udara? Inti dari CFD itu sendiri malah terlupakan toh?

Memang setiap pengunjung CFD yang membawa kendaraan pribadi pasti punya alasannya masing-masing. Biasanya yang menjadi alasan paling klise adalah lokasi rumah yang jauh serta sulit mengakses kendaraan umum. Kalau memang rumahnya jauh dan ingin berolahraga, kenapa tidak berolahraga di fasilitas yang paling dekat dengan rumah saja?

Semoga, suatu saat nanti Car Free Day benar-benar bisa bebas dari kendaraan bermotor...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun