Mohon tunggu...
Dono Satrio
Dono Satrio Mohon Tunggu... -

chief researcher Human Study & Neuronomics Q-Pro Nusantara Foundation. Co-creator universal interstudies forum of youth (@UNIFY_Org) focus on unifying paradigm through scientific worldview.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Inside Job, Global Financial Meltdown 2008

1 Desember 2013   13:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:27 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para ekonom dan pakar keuangan telah mengidentifikasi dan berkonklusi bahwa transaksi derivative menjadi puncak dan penyebab utama semua bencana ekonomi besar yang terjadi sejak tahun 1929 di Amerika Serikat. Sistem riba, maysir dan gharar (derivative) jugalah yang berada di belakang crash pasar saham Wall Street tahun 2001 yang dikenal sebagai Black Monday, juga krisis keuangan dan perbankan di tahun 1987. Oleh karena jahatnya transaksi derivative, maka George Soros menyebutnya sebagai hydrogen bombs, sementara Warren Buffett menjulukinya sebagai financial weapons of mass destruction.

Dengan demikian, dari semua narasi yang telah di ceritakan secara singkat diatas saya berpikir bahwa sangatlah rasional jika dalam ekonomi Islam terdapat konsep bahwa sektor finansial dan sektor riil harus berjalan secara seimbang(tawazun)agar tidak terjadi disparitas ekonomiserta para stakeholders harusmemiliki spirit religiusitas yang konsisten dalam menjalankan sistem perekonomian dunia yang lebih baik bagi sesama.Film dokumenter ini wajib ditonton bagi siapapun yang concern terhadap kondisi ekonomi global dan memiliki empati serta solusi yang sustainable demi terciptanya perekonomian dunia yang lebih inklusif(adil,stabil, dan sejahtera).Selamat menonton!

Source: Inside Job Movie, Jakartabeat.net, Free fall: America, Free Markets, and the Sinking of the World Economy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun