Mohon tunggu...
Dono Hariyanto
Dono Hariyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kegagalan terjadi karena kita merasa tak pantas mendapatkan apa yang kita impikan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Afriyani Susanti Belum Seberapa, Lihat yang Ini!

4 September 2012   04:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:56 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir Agustus kemarin akhirnya kasus “Tragedi Tugu Tani” diputuskan vonisnya oleh hakim PN Jakarta Pusat. Afriyani Susanti (AS), pengemudi "Xenia maut" yang menewaskan sembilan orang, divonis 15 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (29/8). Vonis yang lebih ringan dibanding tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta Afriyani dihukum 20 tahun penjara. Sontak, ini mendapat protes keluarga korban yang hadir. Mereka merasa vonis yang dijatuhkan tidak adil atau bisa dikatakan terlalu ringan.

Ya begitulah....keadilan atas putusan vonis memang bersifat relatif. Tergantung siapa yang berbicara. Bagi tersangka, keadilan adalah vonis yang seringan-ringannya, sedangkan bagi korban atau keluarga korban, vonis adalah yang seberat-beratnya.

Namun, ini belum seberapa. Kalau Anda termasuk orang yang merasa vonis terhadap (AS) terlalu ringan. Cobalah Anda lihat kasus pembunuhan membabi buta yang dilakukan oleh Behring Breivik. Pembunuh yang bisa dikatakan teroris asal Norwegia, Anders Behring Breivikdivonis 21 tahunkurungan penjara oleh pengadilan distrik Oslo (24/8). Hakim menyatakanBehring Breivik tidak mengalami gangguan jiwa alias dalam keadaan sehat walafiat dan sadar. Pernyataan ini membantah para spekulan yang menilai teroris ini dalam keadaan gila karena mengaku tidak menyesal dan berharap dia bisa membunuh lebih banyak orang lagi di Pulau Utoya saat itu, padahal dia sudah membantai 77 orang.

[caption id="attachment_197059" align="alignnone" width="384" caption="jaringnews.com"][/caption]

Yang lebih mengherankan lagi bagaimana rupa penjara yang akan ditinggali Behring Breivik ini. Terlihat sekali kalau penjara ini tidak layak disebut sebagai hotel prodeo tapi benar-benar layak disebut hotel. Anders Behring Breivik dipenjara di salah satu penjara dunia yang paling progresif, di mana sel tahanan akan dilengkapi dengan televisi LCD, kulkas mini dan mebel bergaya desainer. Penjara yang dibuka tahun lalu oleh Raja Herald V dan merupakan rumah bagi beberapa penjahat Norwegia yang paling keras, termasuk pembunuh dan pemerkosa.

[caption id="attachment_197060" align="alignnone" width="400" caption="lintas.me"]

1346731490200390938
1346731490200390938
[/caption]

[caption id="attachment_197062" align="alignnone" width="400" caption="lintas.me"]

1346731613578411905
1346731613578411905
[/caption] [caption id="attachment_197063" align="alignnone" width="372" caption="lintas.me"]
13467316631247746674
13467316631247746674
[/caption]

Penjara ini dipuji-puji sebagai penjara yang paling manusiawi di dunia. Pejabat penjara mengklaim bahwa penjara yang luasnya mencapai 75 hektar ini akan menolong mengurangi tingkat kriminalisasi yang memang sudah sangat rendah di Norwegia. Setiap sel pribadi dilengkapi dengan kulkas mini, TV layar datar, bahkan kamar mandi mewah serta jendela tanpa jeruji besi agar para tahanan lebih banyak menikmati sinar matahari.

[caption id="attachment_197065" align="alignnone" width="400" caption="lintas.me"]

1346731760943868881
1346731760943868881
[/caption]

[caption id="attachment_197066" align="alignnone" width="400" caption="lintas.me"]

1346731804691533467
1346731804691533467
[/caption]

Untuk setiap 12-15 sel tahanan terdapat dapur umum dan area lounge lengkap dengan meja kopi dan sofa-sofa nyaman. Para tahanan juga dimanjakan dengan adanya sebuah pusat kebuharan (gym) lengkap dengan dinding panjat tebing buatan, sebuah studio mewah dan perpustakaan.

Memang benar kalau Norwegia dan negara-negara Skandinavia lain layak disebut sebagai “welfare state”. Negara ini memang berusaha sekuat tenaga untuk tetap mensejahterakan rakyatnya, termasuk tersangka pembunuh sadis dan brutal seperti Anders Behring Breivik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun