Mohon tunggu...
Danar Dono
Danar Dono Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Pelajar yang tidak bisa berhenti belajar dari siapapun dimanapun kapanpun

Tebarkan rahmat kepada semesta alam!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Anda Bersedih Hati?

9 September 2019   10:18 Diperbarui: 9 September 2019   10:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernahkah anda bersedih hati? Ketika anda kehilangan sosok yang anda cintai, ketika anda kehilangan kepercayaan, ketika anda berputus-asa, ketika anda kehilangan makna hidup, ketika anda membohongi diri anda, saat itulah anda akan bersedih hati.

Di dunia yang fana, tempat kita diuji dengan segala perjuangan dan dinamikanya. Kesedihan adalah penderitaan yang tak bisa kita tolak selama kita 'hidup'. 

Tak tahukah kita apa itu kesedihan? Kesedihan adalah ketika anda merasa ingin memiliki sesuatu untuk selama-lamanya, tapi keinginan anda itu tak mungkin terwujud. 

Apa pun yang ingin anda miliki, harapan, kepercayaan, keluarga, kekasih, anak-anak, harta benda, semua itu akan lenyap, menyisakan luka lara. Itulah tragedi kesedihan umat manusia sepanjang zaman.

Karena itu, sungguh sumber dari segala kesedihan adalah 'pengharapan semu' atas eksistensi kepemilikan duniawi yang dianggap 'abadi'. Dan percayalah semua hal yang bersifat duniawi pada akhirnya akan meninggalkan kita, tak bisa kita miliki.

Seorang filsuf islam, al-Kindi, pernah berkata: Manusia tidak mampu untuk mewujudkan apa yang diinginkannya tanpa adanya Sunnatullah. Manusia tidak bisa menciptakan apa yang diinginkannya. 

Menginginkan sesuatu yang tidak ada, yang tidak abadi adalah salah satu penyebab kesedihan. Sebelum kita melihat dan menyentuh, janganlah kita mengunci dan memuja apa yang sudah kita miliki dalam hayalan dan akal pikiran kita. Bukankah ada sesuatu yang lebih abadi yang lebih berhak untuk kita tempatkan di dalam akal dan hati kita?

Sesungguhnya, apa yang di langit dan di bumi adalah milik Yang Maha Abadi. Ia-nya ada di tangan kita karena kehendak-Nya. Jika Dia berkehendak untuk melepaskan semua yang kita miliki, tidak ada cara lain selain untuk sabar dan ikhlas. Karena hakikatnya semua itu adalah titipan dan ia-nya adalah sesuatu yang tidak abadi.

Dan ketika itu terjadi, maka tanamkan kesadaran ini dan ucapkanlah: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). (QS. [2]:156)

#kesedihan #sadness #sedih #menangis #meratap 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun