Mohon tunggu...
DoNo Salim
DoNo Salim Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang hanya ingin membagi dunianya lewat sebuah tulisan-tulisan ringan yang menghibur dan menginspirasi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mahasiswa 1/2 Abadi (BAB II, Part 1 : Moving On....)

7 Mei 2017   11:20 Diperbarui: 7 Mei 2017   11:30 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kakak ikut UKM juga?" celetuk seorang Maba lainnya dari pojok sebelah kanan juga.

"Oh, nggak, kalo aku ikutnya Ormawa, bukan UKM, hehe," kata Kak Gian berusaha menjelaskan.

"Kak, kalo ikut kegiatan kayak gitu, aku bisa dapat jodoh gak kira-kira, Kak?" terdengar kembali suara celetukan, kali ini muncul dari sisi bagian tengah.

"......" Seisi kelas mendadak diam dan hening, sambil menyiapkan penggaris besi untuk dilemparkan secara bersamaan ke arah Maba yang menyeletuk itu.

Sesaat sebelum semua akan meninggalkan kelas, tiba-tiba saja, muncul sesosok pria dengan tergesah-gesah masuk ke dalam kelas. Ternyata, dia merupakan Maba di kelas gue juga. Berhubung dia datang terlambat, mau gak mau, dia pun harus menerima hukuman dari kakak PK. Gak kok, dia gak dihukum pancung kayak TKI di Arab Saudi, tapi dia cuma disuruh perkenalan diri di depan kelas. Sesosok pria bertubuh agak kecil, dengan kulit agak gelap dan masih mengenakan masker di mulut, serta rambut merah yang agak lepek, mirip kayak Ninja habis kesiram kuah capcay.

Tak lama kemudian, ia langsung memperkenalkan diri dan namanya ialah, Dino. Mendadak, dunia gue seakan runtuh ketika mendengar namanya. Dono dan Dino? Ya, nama kita mirip kayak pasangan homo, yang sengaja bikin nama samaan biar keliatan so sweet.

Berbekal informasi dan penjelesan mengenai apa itu Ormawa dan UKM, kita pun berangkat menuju ke stand pameran di dekat lapangan basket. Di sana, kita melihat banyak sekali berjajar stand-stand yang diisi oleh kakak-kakak senior dengan jaket Almamater. Beberapa ada yang berusaha menarik Maba ke stand dengan berteriak menggunakan Toa, lalu ada yang hanya membagikan brosur saja, bahkan ada yang stand up comedy sambil nari Jaipong untuk menarik perhatian.

Ketika melintasi beberapa stand, gue melihat sebuah stand yang unik sekali, yakni komunitas pencinta Jepang. Nampak beberapa orang mengenakan pakaian ala tokoh-tokoh khas dari Jepang. Ada yang memakai kostum ala karakter Dragon Ball, lalu One Piece, atau bahkan, hingga ada yang meniru seperti, Miyabi.

Ketika beberapa Maba, asyik berjalan dengan teman maupun gebetan mereka masing-masing, gue hanya berjalan seorang diri. Semua mata seakan tertuju kepada gue yang hanya berjalan seorang diri, jauh dari kerumunan mana pun. Seolah, gue itu spesies Alien berkepala dua dengan kaki mirip gurita yang baru sampai di Bumi dan gak ada yang mau temenan sama gue satupun. Sedih.

Setelah lama berkeliling, gue tertarik dengan salah satu stand organisasi. Sebuah organisasi resmi yang ada di jurusan gue, Ilmu Komunikasi. Merasa tertarik, gue pun mendekat dan meminta untuk dijelaskan oleh kakak-kakak yang berdiri di depan stand.

"Hallooo Dek, gabung di sini, yuk!" Ujar seorang perempuan berkerudung mengenakan jaket Almamater, sambil mendekat ke arah gue.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun