Pakar nutrisi klinis Dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp. G. K-AIFO tidak menganjurkan masyarakat, khususnya pelaku perjalanan self-driving, untuk meminum minuman berenergi saat sedang lelah. "Minuman ini hanya dapat memberikan efek stimulasi sementara dan tidak dapat mengatasi rasa lelah," kata Dr. Li, anggota Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta. Minum minuman berenergi saat lelah berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk sehingga membuat seseorang kurang waspada saat mengemudi, kata Rice.
Menurutnya, minuman energi biasanya mengandung kafein, gula, taurin, dan vitamin B. Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, namun efeknya hanya bertahan beberapa jam.
Meski gula memberikan energi dengan cepat, namun di kemudian hari dapat menyebabkan kelelahan. Di sisi lain, taurin dan vitamin B tidak berpengaruh signifikan terhadap performa berkendara.
Butuh investor? yuk buat proposal dulu di Donny & Partners jadi jika anda ditanya, ROI nya berapa, balik modal kapan? anda tahu jawabannya, WA 081342261013 tersedia diskon khusus untuk UMKM.
Meski demikian, Raissa tidak melarang pengemudi meminum minuman berenergi, kecuali jika lelah dan minum terlalu banyak agar tidak mengganggu perhatian dan konsentrasi, sebaiknya diminum 30 menit sebelum berkendara. Ia menyarankan masyarakat dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, darah tinggi, atau penyakit jantung, untuk memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu jika ingin meminum minuman berenergi.
RS Pondok Indah - Puri Indah Dokter Raissa mengimbau para pemudik, terutama yang bepergian dengan kendaraan pribadi, agar cukup istirahat dan tidur jika akan melakukan perjalanan jauh. "Beristirahatlah setiap dua hingga tiga jam dan hindari mengemudi jika merasa lelah, mengantuk, atau tidak enak badan," ujarnya.
Sementara itu, Puskesmas DKI Jakarta mengingatkan penumpang yang bepergian dengan mobil pribadi agar memanfaatkan posko kesehatan yang ada di halte untuk meregangkan otot saat pemeriksaan kesehatan. Biasanya banyak tempat istirahat yang bisa dijadikan tempat pemeriksaan kesehatan. Peregangan juga penting dilakukan agar otot tidak kaku. Nenny Herlin Rafida, Penasihat Pelayanan Kesehatan DKI Bidang Pemuda kesehatan kerja." Pusat di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H