Mohon tunggu...
Donny kurniawan kusumaatmaja
Donny kurniawan kusumaatmaja Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa

tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Faktor-Faktor Penyebab Anemia pada Remaja

14 Januari 2024   20:15 Diperbarui: 14 Januari 2024   20:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di Indonesia anemia adalah salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan kejadian anemia adalah masalah kesehatan global yang banyak terjadi di negara berkembang. Di dunia diperkirakan 1/3 populasi mengalami anemia. Kejadian anemia pada perempuan lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki terutama pada remaja putri. Remaja putri sangat rentan terkena anemia, karena pada remaja terjadi fase pubertas dan perkembangan tubuh yang pesat yang memerlukan gizi yang cukup namun sering diabaikan sehingga berdampak pada masalah kesehatan salah satunya anemia. Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada remaja putri yaitu konsumsi asupan energi, konsumsi asupan protein, konsumsi asupan zat besi, konsumsi sumber tanin dan kafein, pengetahuan, pendidikan dan pola menstruasi. Dalam tubuh sintesis hemoglobin memerlukan zat besi dan protein yang cukup. Protein sangat berperan untuk pembentukan molekul hemoglobin yang baru dikarenakan berfungsi dalam membawa zat besi ke sumsum tulang.

               Anemia merupakan sebuah kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan konsentrasi hemoglobin dalam eritrosit yang menyebabkan kebutuhan fisiologis dalam tubuh tidak terpenuhi. Hemoglobin merupakan sel darah merah yang berfungsi untuk menentukan status kejadian anemia yaitu seseorang dengan kadar hemoglobin dibawah normal dikatakan anemia  Menurut WHO kadar hemoglobin untuk wanita dengan usia lebih dari 15 tahun yaitu >12g/dl.  Anemia karena kekurangan zat besi disebut sebagai gizi besi. Anemia karena kekurangan asam folat disebut dengan anemia megaloblastik. Anemia karena kekurangan vitamin E disebut dengan anemia hemoliti. Anemia juga disebut gejala yang timbul saat anoksia organ target terhadap penurunan. Hemoglobin gejala-gejala anemia tersebut meliputi kepala pusing,  mata berkunang-kunang, badan terasa lemah, letih dan lesu.

               Dampak dari anemia pada remaja adalah kehilangan konsentrasi daya tahan fisik rendah dan aktivitas fisik menurun hal tersebut dikarenakan saat remaja mengalami anemia mengkibatkan darah tidak cukup mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh. Dampak anemia juga menyebabkan prestasi belajar memburuk karena konsentrasi belajar menurun serta tidak ada gairah belajar dikarenakan tubuh merasa lemas. Pertumbuhan remaja juga dapat terganggu jika tubuh mengalami anemia yang menyebabkan pertumbuhan menjadi tidak optimal. Daya tahan tubuh/imunitas juga dapat menurun sehingga tubuh akan mudah terserang penyakit. Masalah yang timbul akibat anemia adalah pada penderita akan mengalami kelelahan. Kelelahan sangat berdampak buruk pada kualitas hidup yaitu tidak bertenaga, kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan. Pada remaja putri merupakan salah satu resiko anemia tinggi karena menyebabkan gangguan fungsi fisik dan mental serta dapat menyebabkan gangguan pada saat kehamilan nantinya. Secara khusus anemia pada remaja putri  berdampak serius karena memperbesar resiko kematian ibu dan melahirkan bayi prematur serta berat bayi lahir rendah.

               Penyebab anemia pada saat ini adalah kebiasaan makan yaitu pola makan yang tidak teratur, kurang konsumsi sayuran, kebiasaan konsumsi fast food dan junkfood, stres dan terlambat makan. Kesalahan dalam konsumsi zat besi misalnya berlebihan dalam mengkonsumsi sumber tanin yang dapat berpengaruh terhadap penyerapan zat besi dalam tubuh. Pengetahuan juga menjadi faktor dalam kejadian anemia yaitu pengetahuan terkait dengan gizi dan pengetahuan remaja terkait anemia. Remaja putri seringkali berusaha menjaga penampilan dengan mengikuti diet dengan tujuan mengidealkan berat badan, namun banyak remaja putri yang menjalani diet dengan cara yang tidak tepat yaitu menyebabkan kurangnya masukan zat gizi di dalam tubuh. Kekurangan zat gizi juga menyebabkan status gizi dibawah rata-rata, status gizi yang kurang tersebut berpengaruh dalam konsentrasi hemoglobin yang artinya semakin buruk status gizi maka kadar hemoglobin dalam darah juga semakin berkurang. Kekurangan zat gizi dalam tubuh itulah yang memicu terjadinya anemia. Pola menstruasi pada remaja putri juga menjadi faktor penyebab anemia yaitu lamanya menstruasi dan juga jumlah darah yang keluar.

               Kurangnya program edukasi informasi pemberian terkait anemia serta penyuluhan mengenai pemberian tablet Fe juga merupakan kesalahan yang fatal yang menyebabkan tingginya angka kejadian anemia. Kesalahan tersebut menyebabkan pengetahuan dan kesadaran remaja putri mengenai pentingnya tablet Fe bagi tubuh menjadi minim, sehingga banyak remaja putri yang tidak menkonsumsi tablet Fe. Ada beberapa faktor yang menyebabkan suplementasi tablet tambah darah kurang maksimal. Beberapa penelitian menunjukkan banyak yang mengalami efek samping setelah mengonsumsi tablet tambah darah yaitu mual.

               Populasi terjadinya anemia pada remaja putri harus ditangani dengan tepat dan cepat. Pencegahan serta penanganan anemia yaitu dengan meningkatkan asupan zat gizi melalui konsumsi makanan dan suplementasi zat besi. Sasaran program penanggulangan anemia difokuskan pada remaja putri SMP, SMA dan sederajat. Penanggulangan dengan cara melakukan kegiatan promosi kesehatan dengan materi pencegahan anemia, memotivasi dan mengedukasi meningkatkan konsumsi sumber zat besi, memberikan suplemen tablet tambah darah dengan dosis yang tepat. Upaya pemerintah dengan melakukan kerjasama dengan pihak terkait seperti puskesmas, bidan desa serta kader posyandu untuk melakukan pendidikan gizi dengan sasaran remaja putri.

Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi nutrisi yang seimbang untuk pencegahan anemia. Remaja harus mengetahui apa saja nutrisi yang tepat dan sesuai seperti makanan yang mengandung zat besi. Tidak hanya makanan yang mengandung zat besi, zat gizi lain seperti vitamin B12 dan vitamin C juga sangat diperlukan untuk proses pendukung dalam produksi sel darah merah dalam tubuh. Makanan yang dianjurkan untuk mencegah anemia adalah sumber vitamin B12 yaitu jeroan, daging merah, telur, susu, sereal. Sumber zat besi diantaranya ikan laut. Namun sumber makanan tersebut juga banyak mengandung kolestrol sebaiknya mengonsumsi secara tidak berlebihan dan mengolah dengan cara membuang lemak terlebih dahulu dan lebih baik diolah tanpa minyak yaitu proses penggorengan. Sumber asam folat (vitamin B9) yaitu sayuran yang memiliki warna hijau seperti bayam, sawi, brokoli, lalu ada kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang polong. Agar sumber asam folat didapatkan secara optimal makanan bisa diolah dengan cara dikukus atau direbus. Sumber tembaga bisa didapatkan dari gandum utuh, buah beri-berian, daging unggas, coklat, dan makanan laut. Sumber vitamin didapatkan dari sayuran yang memiliki warna cerah seperti wortel, ubi, dan tomat. Sumber vitamin C adalah jeruk, jambu biji, tomat, stroberi, anggur, nanas, mangga dan kiwi. Sumber vitamin E yaitu minyak nabati, alpukat, biji-bijian, kacang-kacangan, susu. Pada penderita anemia disarankan mengonsumsi daging merah seminggu sebanyak 2 kali sampai 3 kali.

Promosi kesehatan agar tepat dan cepat sesuai sasaran dilakukan dengan melakukan promkes (promosi Kesehatan) di sosial media misalnya dengan pembuatan video edukasi dan memposting platform media seperti tiktok, instagram dan lain lain. Hal tersebut dikarenakan saat ini media sosial salah satu media yang sangat ramai dipergunakan dikalangan remaja. Promosi Kesehatan juga dapat melalui Pendidikan di sekolah-sekolah misalnya dengan melakukan penyuluhan secara berkala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun