Mohon tunggu...
Donny Hendri Wirawan
Donny Hendri Wirawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Welcome

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup adalah Pilihan yang Harus Kita Jalani

8 Desember 2013   01:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:11 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara menjalani hidup yang lebih baik? Sebaiknya, untuk mencoba hidup lebih baik harus dilakukan dengan tidak pernah mengeluh dan tetap menjalani apa yang ada. Pertanyaannya, bisakah kita menjalani hidup tanpa mengeluh dan terus sabar selama sisa hidup kita? Ya, memang berat membuat hidup indah setiap saat tanpa ada cobaan tetapi hidup adalah pilihan.

Hidup yang benar-benar hidup adalah ketika kita bisa menyelesaikan sebuah tantangan bernama masalah dan kelumit hidup tanpa adanya yang dikorbankan. Mengapa dalam menjalani kehidupan selalu ada pilihan? Karena jika tidak adanya pilihan, kita tidak akan tertantang untuk itu.

Pilihan apa yang tersedia dalam sebuah hidup? Jawabannya mudah saja, yaitu hanya Ya dan TIDAK. Apakah susah untuk mengatakan seperti itu? Bisa mudah dan bisa sulit. Ya atau TIDAK bukanlah hal sepele. Pilihan itu bisa berasa ringan jika sebuah pilihan adalah pilihan yang ringan. Sebaliknya, bisa juga berasa berat jika sudah menyangkut harkat, martabat juga prinsip pribadi seseorang.

Hidup adalah pilihan kalau kita benar-benar yakin akan sebuah rencana untuk dipakai di masa depan. Apapun pilihan itu kita harus siap dengan semuanya. Baik atau buruk pun kita yang menentukan dan kita yang harus menjalani. Jika kita menjalaninya dengan ikhlas, apapun itu akan terasa mudah. Pilihan buruk akan bisa menjadi baik jika kita semua ikhlas menjalaninya. Pilihan baik akan bisa beruba buruk jika kita menjalaninya dengan ketidakikhlasan.

Hidup adalah Pilihan untuk Berkata YA

Hidup adalah  pilihan dalam menentukan yang baik. Biasanya, menentukan hal yang baik ditentukan dengan jawaban YA. Misalnya, ‘Kamu mau jadi pacar aku?’ Jika jawabannya YA, si lelaki yang menyatakan cinta pasti akan merasa bahagia dan itu adalah hal yang baik.

Bagaimana jika pertanyaan seperti ini, ‘Maukah kamu menikah denganku?’ kalau jawabannya YA si calon suami akan merasa bahagia sudah menentukan pasangan hidupnya. Berbagai tatangan hidup untuk dipilih dengan jawaban YA memang kedengarannya baik.

Konteks baik tidak hanya ditentukan oleh YA, tidak baik pun ada yang bisa ditentukan dengan YA. Dengan perkataan ‘kita putus aja, ok’ yang dijawab dengan YA memang pasti ada. YA di sini bisa saja diindikasikan sebagai hal yang tidak baik.

Ya dalam memutuskan suatu hubungan dikatakan tidak baik karena hal itu adalah salah satu hal yang menyakitkan walaupun dengan jawaban YA. Mengapa demikian? Karena bisa saja itu hanya sebuah paksaan yang sebenarnya tidak ingin dikatakan.

Bagi  para perempuan dewasa yang sedang dalam masa penjajakan bersama pasangan untuk menentukan arah ke tahap yang lebih serius memang membutuhkan sebuah pilihan. Hidup adalah pilihan untuk menentukan masa depan. Jawaban YA yang harus benar-benar dipikirkan jika kita ditanya oleh kata hati dalam menentukan sebuah masa depan.

YA di sini harus dalam keadaan pemikiran jernih yang tidak hanya dalam satu sudut pandang saja, tetapi berbagai sudut di luar kedua belah pihak. Hidup adalah pilihan untuk YA baik itu positif atau negatif. Hal yang kita perlukan hanyalah meyakinkan sebuah pilihan yang sebelumnya diyakinkan diri sendiri.

Hidup adalah Pilihan untuk Berkata TIDAK

TIDAK, tidak selamanya buruk dan tidak bagus. Perkataan TIDAK bisa juga diartikan sebagai batasan untuk menyikapi diri sendiri. Walaupun kita menyatakan bahwa hidup adalah pilihan untuk berkata TIDAK banyak berkonotasi negatif, kita pun harus bisa mengubah TIDAK jadi positif.

Semua itu harus dijalani dengan konsistensi yang tinggi. Misalnya, jika kita ditanya ‘Mau makan tidak?’ dan dijawab TIDAK. Berdasarkan jawaban tersebut konsekuensi yang didapat YA kita akan merasakan kelaparan dibandingkan si penanya yang mungkin sudah kenyang.

Jika kata TIDAK adalah suatu bentuk tindakan gengsi maka TIDAK adalah suatu kata yang salah yang harus kita pilih. Apakah bisa diubah? Bisa. Hanya rasa malu akan lebih besar ketimbang dengan menarik ucapan TIDAK. Untuk itu, hidup adalah pilihan. Apabila Anda sudah menjawab TIDAK, tetapi diralat. Hal itu tidak mungkin terjadi, bukan?

Kata TIDAK yang bisa berpengaruh positif, bisa saja dilakukan untuk tujuan yang lebih baik. Ketika ditanya ‘mau main, gak?’ Lalu kita buru-buru menjawab TIDAK. Hal itu merupakan suatu pilihan yang bagus. Kita bisa tegas memberikan penolakan untuk sebuah kegiatan yang memang bisa menyia-nyiakan waktu.

Godaan diajak bermain oleh teman memang pastinya menggiurkan. Namun, kalau kita bisa mengatakan TIDAK untuk sebuah ajakan, yang memang bisa menyia-nyiakan waktu dibanding mengerjakan tugas. Hal ini merupakan sesuatu keputusan yang sangat bagus dan positif.

Untuk mengatakan TIDAK untuk kembali pada mantan kekasih yang sering menyakiti tetapi mengajak balikan lagi juga adalah sebuah tindakan yang positif. Memangnya mau, kita terus dibayang-bayangi kehidupan yang tidak bahagia dengan pasangan, hanya karena kita terus memaksakan sebuah perasaan?

Ini saatnya kita sebagai perempuan untuk mengatakan TIDAK untuk sebuah perasaan yang menyiksa. Ini juga saatnya kita sebagai perempuan harus bisa bertindak tegas untuk sebuah hubungan yang tidak membahagiakan.

TIDAK adalah keputusan yang tepat untuk para lelaki yang selalu membuat wanitanya menangis. Di luar sana masih banyak sesuatu yang akan membuat kebahagiaan kita lebih nyata. TIDAK adalah suatu tindakan yang akan membuat kita lebih baik dalam memilih pasangan. Jika kita terus-terusan tidak bisa mengatakan TIDAK untuk sebuah ketegasan, semua tidak akan ada pencerahan yang berarti.

Hidup adalah pilihan untuk mengatakan TIDAK jika situasi dalam sebuah hubungan tidak jelas arah dan tujuan untuk ke depannya. Daripada merasa digantung oleh pacar kita, bagaimana jika akhiri saya hubungan itu. Kata TIDAK disini memang cukup berat. Apalagi jika kita sungguh-sungguh mencintai pasangan kita.

Pernyataan ‘Saya TIDAK akan mencintainya lagi karena kita belum pasti menetukan arah ke depannya’. Hal ini memang cukup memberatkan pikiran. Jika tidak sekarang kapan lagi? Nanti pernyataan itu terburu terkubur dan kita sebagai perempuan akan terasa menunggu yang tidak jelas.

Untuk mengatakan TIDAK untuk sesuatu yang tidak baik, tidak jelas, dan tidak berguna memang pantas kita lakukan. Namun, terkadang kita harus berjuang untuk melawan semua itu karena hidup adalah pilihan.

Hidup adalah Pilihan untuk Introspeski Diri

Sadarkah Anda jika selam ini hidup kita memiliki banayk masalah yang belum dan sulit untuk terselesaikan? Masalah keluarga, masalah karir, masalah percintaan, masalah pertemanan, masalah lingkungan yang kita alami sehari-hari pasti akan berdampak tidak akan enak jika tidak diselesaikan satu per satu.

Cara menyelesaikan semua masalah yang mendera dalam hidup adalah kita harus segera berintrospeksi diri. Mengapa demikian? Karena hidup adalah pilihan untuk berintrospeksi diri. Jika tidak, pembenahan ke arah yang lebih baik tidak akan menjadikan diri kita mawas diri.

Untuk membuat hidup adalah pilihan untuk berintrospeksi dalam sebuah masalah, kita hanya harus menjalaninya dengan ikhlas. Masalah keluarga yang tidak harmonis akan bisa terselesaikan sendirinya jika kita introspeksi diri. Apa yang salah dan kurang sehingga terasa tak dekat dengan keluarga? Kurang berkomunikasi? Jika jawabannya YA, cobalah mencari celah untuk sering berkumpul keluarga agar komunikasi bisa terasa lancar.

Masalah karir yang tidak sesuai dengan keinginan? Itu sudah takdir dan sebaiknya syukurilah. Masih banyak orang lain yang menganggur dan tidak memiliki pekerjaan. Apa tidak malu mengeluh tentang masalah karir, sedangkan orang lain mencari karir yang jelas? Hidup adalah pilihan, jika kita menyikapinya dengan santai dan coba lupakan semua beban, pekerjaan yang tidak disukai pun akan terasa ringan.

Masalah percintaan yang rumit karena ketidakcocokan? Itu biasa. Hidup adalah pilihan jika kita sudah mau menerima pasangan kita sebagai pacar. Mau itu baik atau buruk, cobalah menerima pasangan se legowo mungkin. Mungkin ini adalah jalan terbaik dari Yang Maha Kuasa.

Masalah pertemanan yang sering terjadi salah faham? Jika kita mau dikatakan sebagai teman yang  baik, seharusnya bisa mengerti karakteristik teman-teman kita. Hindari pertikaian karena tidak akan membuat kita lebih berkuasa. Hidup adalah pilihan jika kita menyadari baik atau buruk apapun teman-teman kita, kita harus bisa setia adalah di sampingnya baik itu senang atau sedih.

Masalah lingkungan yang tidak bersahabat? Semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Kita harus bisa menjadi orang yang ramah dan pandai bergaul agar lingkungan dimana kita menetap bisa terasa ramah dan bersahabat. Untuk itu, jadilah orang yang sering bersilaturahmi akan membuat kita lebih sering terkenal. Tebarkan senyum pada semua orang sekitar agar kita bisa dianggap orang yang ramah.

Hidup adalah pilihan untuk kita jalani sebaik mungkin. Mau itu mengatakan YA, TIDAK, atau dengan cara introspeksi diri semuanya harus dijalanin dengan konsistensi. Jangan pernah sering mengeluh dan tetaplah bersabar. Orang sabar akan menerima hasil yang memuaskan di akhir nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun