Mohon tunggu...
Donny Ambarita
Donny Ambarita Mohon Tunggu... -

http://donnyambarita.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilihan Pahlawan

8 April 2014   22:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Butet,Haru Patibu ma Magodang ale Butet

Asa Adong da Palang Merah ale Butet

Da Palang Merah ni Negara ale Butet

Kalimat diatas adalah suatu bagian dari lirik lagu perjuangan dari daerah batak toba. Kurang lebih artinya adalah orang tua yang mengharapkan agar putrinya cepat tumbuh besar dan sehat supaya bisa membantu ayah dan negaranya dalam peperangan melawan penjajah. Putrinya yang dipanggil Butet diharapkan membantu menjadi palang merah tentara pejuang.

Menurut saya, ini adalah salah satu contoh harapan orang tua pada zaman perjuangan, berharap anaknya bisa membantu di medan perang demi kebaikan bangsa dan negara.

Setelah masa kemerdekaan, harapan orang tua terhadap anak-anaknya cenderung berbeda, anak tidak diharapkan lagi untuk selalu berjuang di medan perang. Saya sering mendengar orang tua yang berharap anaknya menjadi Camat, Bupati/Walikota, Gubernur, Presiden dan jabatan pemerintahan lainnya.

Dari terlihat harapan yang berbeda dari orang tua terhadap anaknya di dua situasi dan kondisi yang berbeda.

Tapi sekalipun berbeda, saya melihat orang tua tersebut memiliki tujuan yang sama baiknya. Orang tua berharap agar anaknya bisa berguna dan menunjukkan perannya dalam kebaikan bangsa dan negara.

Pejabat negara dan pejuang di medan perang memang berbeda, tapi menurut saya, mereka sama-sama adalag ujung tombak dari negara kita. Kita bisa merdeka seperti saat ini adalah berkat perjuangan para pahlawan-pahlawan kita terdahulu. Tanpa perjuangan mereka, kita tidak akan pernah merasakan kemerdekaan. Begitu juga setelah bangsa kita merdeka dari bangsa lain, perjuangan untuk memperbaiki bangsa dan negara dilanjutkan oleh para pejabat di pemerintahan. Para pejabat itulah pahlawan kita saat ini. Merekalah yang berhak untuk memeriksa dan mengetahui apakah nasi yang kita makan setiap mengandung klorin atau tidak. Merekalah yang berhak memeriksa makanan yang kita makan apakah mengandung formalin atau tidak. Merekalah yang akan memberi izin apakah perusahaan bisa menggunduli hutan negara atau tidak. Merekalah yang berhak memajukan industri dalam negeri atau memperbanyak impor dari luar negeri. Merekalah yang berhak menegakkan keadilan di negeri ini atau menutup mata atas semua ketidakadilan yang terjadi. Merekalah yang berhak memperdayakan sumber daya alam kita untuk negara kita sendiri atau menjualnya ke negara lain. Hampir semuanya, bangsa kita terletak pada kekuasaan mereka.

Pemilihan umum untuk memilih pejabat negara seharusnya adalah untuk memilih pahlawan. Seluruh masyarakat harus berpartisipasi dalam memilih demi kebaikan bangsa dan negara kita ini.

Bagi masyarakat yang merasa bahwa calon pejabat pemerintah akan dipilih adalah buruk. Tidak ada gunanya memilih, yang terpilih akan tetaplah tokoh yang buruk. Menurut saya masyarakat seperti ini harus tahu tentang pendapat dari tokoh dunia yang luar biasa, Mahatma Gandhi, “You must be the change you wish to see in the world”. Kalau anda memang ingin agar masyarakat dan negara kita lebih baik, namun belum ada tokoh yang pantas dipilih untuk hal tersebut, maka anda harus menjadi calon pejabat yang harus dipilih tersebut. Tidak memilih bukanlah pilihan yang bagus, jangan merasa suci dengan tidak memilih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun