Mohon tunggu...
donny mario
donny mario Mohon Tunggu... mahasiswa -

Accounting student at Atma Jaya Catholic University of Indonesia. Self- Interest to write about Financing, Accounting and Tax, and try to mix them with football. Made a writing as a hobby to show my mind. Openly minded to write movie review .

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Spider-Man Homecoming Review

17 Juli 2017   11:20 Diperbarui: 17 Juli 2017   11:31 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita membicarakan sosok superhero laba- laba yang akrab dipanggil Spiderman, maka sosok tersebut identik dengan rumah produksi Marvel. Marvel- lah yang menciptakan sosok Spiderman melalui Stan Lee pada tahun 1962. Namun dalam pembuatan film, hak tayang Spiderman dijual oleh Marvel kepada Sony Pictures. Sony Pictures berhasil mengeluarkan beberapa film Spiderman, yang pertama kali muncul pada tahun 2002. Saat itu sang superhero diperankan oleh sosok Tobey Maguire dan  Kirsten Dust sebagai Mary Jane ( yang terkenal itu ). Setelah Spider-Man pada tahun 2002, Sony Pictures mngeluarkan lagi 4 film Spiderman , dimana 2 diantaranya diperankan oleh Andrew Garfield.

14 Tahun kemudian, tepatnya pada 2016, Marvel Pictures mengumumkan bahwa mereka akan berkolaborasi dalam me-reboot ulang Spiderman. Judul yang digunakan adalah Spiderman : Homecoming.

Judul yang digunakan oleh Marvel dirasa tepat, mengingat dari awal penayangannya baru kali ini Marvel ikut turut campur dalam pembuatan Spiderman. Tom Holland ( In the Heart of The Sea ), didapuk menjadi Peter Parker, si bocah Spidey. Marvel seolah serius menggarap salah satu pahlawan mereka yang kembali pulang. Hal ini dimulai dengan Spiderman yang ikut serta dalam Captain America : Civil War. Film tersebut menjadi menjadi perkenalan yang tepat, walaupun hanya tampil dalam pertempuran di Bandara, namun hal tersebut sudah cukup membuat penonton menantikan sosok baru Spiderman.

Sosok Spiderman mulai dibuat, John Watts yang terbiasa dengan film indie, salah satunya Clown (2014) didapuk menjadi sutradara. Selain itu aktor sekelas Robert Downey Jr, Michael Keaton, dikolaborasi dengan aktor/ aktris baru seperti Zendaya, Marissa Tomei.

Spiderman : Homecoming mengambil latar belakang setelah kejadian Civil War, yang menceritakan mengenai sosok Peter Parker yang masih tingkat 2 di sekolah menengah keatas. Dirinya diceritakan digigit laba- laba penelitian yang membuat hidupnya berubah. Sebagai seorang remaja yang sedang mencari jati dan memiliki pengalaman hebat bersama anggota Avengers, membuat dirinya terobsesi menjadi anggota Avengers. Namun, karena faktor usia Tony Stark, tidak ingin mengambil risiko dan memintanya untuk mengurusi kejahatan skala "biasa". Hingga akhirnya muncul sosok Vulture (diperankan dengan baik oleh Michael Keaton ), yang merupakan penjual senjata ilegal hasil "olahan" dari teknologi alien hasil peristiwa New York. Vulture yang awalnya merupakan seorang kontraktor swasta, merasa dirinya diperlakukan tidak adil setelah proyeknya diambil alih oleh Stark Industries. Sosok Vulture yang menggunakan kostum mesin bersayap menjadi villain utama di film ini.

Banyak film superhero yang dibuat kedalam live action, namun sedikit yang berkualitas. Namun jika anda mencari Sebuah film superhero yang "looks new", dan menyegarkan, maka Spiderman : Homecoming lah jawabannya. Menonton Spiderman : Homecoming seperti melihat kehidupan remaja saat ini. Film dibuka dengan tampilin Vlog Peter Parker tentang pengalamannya di Berlin. Ide untuk membuka film dengan tampilan vlog adalah sesuatu yang brilian. Selain itu, film ini menceritakan kehidupan remaja pada umumnya, tentang jati diri, lalu perubahan interest dimana mereka mulai tertarik dengan lawan jenis. Selain itu tiap alur cerita berhasil tersambung dengan baik, dan memiliki premis yang tepat. Dimana konjungsi cerita pencarian jati diri hingga menemukan alasan yang tepat untuk menunjukan kemampuan diri pada seseorang yang dianggap panutan membuat film ini layak untuk ditonton, oleh remaja maupun dewasa.

John Watts tentunya tidak ingin terlalu bertele- tele dalam menceritakan sosok Peter Parker, dirinya sudah yakin bahwa penonton sudah khatam betul dengan sosok dibalik  kostum Spider-Man ini. Dirinya cukup "to the point", sehingga durasi 2 jam dirasa sudah cukup menceritakan keseluruhan kisah awal Spiderman untuk diakui oleh Tony.

Tidak salah jika mengatakan Tom Holland lebih cocok memerankan sosok Peter Parker ketimbang dua orang seniornya. Karakter Peter Parker yang aslinya memang remaja SMA dapat diperankan dengan baik oleh Tom Holland. Anggapan bahwa Tobey Maguire merupakan sosok yang tepat untuk Spiderman, menjadi tidak relevan setelah anda melihat aksi Tom Holland. Tom Holland sepertinya berhasil menjawab keraguan banyak pihak mengingat dirinya belum pernah memerankan sosok sentral dalam film. Dirinya memperlihatkan sosok Spiderman yang konsisten, sebagai remaja cerdas, dan superhero yang banyak bicara dan ingin tahu.

Penulis tidak perlu menceritakan Robert Downey Jr, karena ia merupakan Iron Man, dan ya.... Tony Stark.

Michael Keaton memerankan Vulture, setelah dirinya sempat menjadi karakter Birdman. John Watts berhasil menyelipkan motivasi yang tepat dibalik segala kejahatan yang dilakukan oleh Vulture. Kita bisa melihat bahwa Vulture tidak melakukan kejahatan hanya sebatas karena dirinya Psiko atau karena dirinya membenci Spiderman, namun John Watts membuat bagaimana seorang family man dan kepala keluarga dapat melakukan apa saja untuk menghidupi orang yang dia sayangi. Setelah melihat sosok Vulture, mungkin anda merasakan bahwa Villain sebelumnya terlalu konyol untuk disebut villain.

Film ini juga seolah ingin menjawab isu rasial yang selalu menjadi perhatian di Hollywood. Hal ini ditunjukan dengan sosok Mary Jane digantikan oleh Liz Allan, dan sahabat Peter bernama  Ned yang merupakan keturunan asia. Selain itu istri vulture juga adalah sosok berkulit hitam, dimana itu sangat jarang ditampilkan dalam sebuah film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun