Seketika jantungku akan berdegup lebih kencang ketika mendengar kosakata “jendral” diucapkan oleh siapa saja. Kutilik dari KBBI istilah “jendral” atau dalam bentuk bakunya adalah “jenderal” dapat diartikan sebagai kelompok pangkat perwira tinggi dalam angkatan darat yang meliputi jenderal besar TNI, jenderal TNI, letnan jenderal TNI, mayor jenderal TNI, dan brigadir jenderal TNI.
Sontak terbayang di hadapanku sesosok tinggi besar dengan sorot mata yang berwibawa. Deretan bintang yang tersemat rapi di bahu biasanya akan semakin menambah kesan angker pemiliknya. Untuk menjadi seorang jenderal pun kutahu bukan hal yang mudah.
Perlu komitmen yang kuat, usaha yang keras dan tentunya jalan Tuhan yang merestui. Intinya, bagiku seorang jenderal adalah manusia terpilih yang kental akan wibawa dan kuasa namun dituntut untuk selalu bijaksana dalam setiap tindakannya.
Kesan ini pula yang langsung kutangkap ketika kubaca tulisan “Soes Jendral” di kotak yang disodorkannya padaku. Dia bernama Handayani Prastiti Nur Dewi. Seorang ibu muda yang juga saudara sepupuku. Aku biasa memanggilnya “Mbak Handa”.
Sejak kecil aku mengenalnya sebagai pribadi yang kreatif dan tidak bisa diam. Memasak adalah salah satu hobinya. Aku tak pernah berkeberatan turut andil dalam mencicipi semua hasil masakannya. Namun kali ini intuisiku berbeda dari biasanya. Sepertinya ini akan menjadi salah satu mahakarya yang belum pernah kutemui sebelumnya.
Aku menerima kotak yang disodorkan oleh Mbak Handa dan menimangnya sebentar sembari kembali menelaah tulisan yang tersemat di tutupnya. Aku menghela nafas dan perlahan kubuka kotak tersebut. Seketika itu juga aku terkesiap melihat apa yang kutemui di dalamnya.
Tampak olehku sebuah kue soes berukuran jauh lebih besar dari kue soes yang biasa kutemui di pasaran. Bagiku dia terlihat begitu menggoda mata dengan warnanya yang coklat sempurna bertabur almond panggang renyah di atasnya.
Hidungku pun segera diterpa harumnya aroma khas panggangan pastry yang baru saja keluar dari oven. Kemudian tak sadar aku pun menelan air liurku. Sepertinya Mbak Handa gemas melihatku yang tampak gagu dan tak bereaksi apa-apa. Segera dia mengambil pisau dan memotong kue soes jendralnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil supaya aku dapat segera mencicipinya.
Kue soes adalah salah satu jajanan favoritku sejak kecil. Ibuku terkadang membuatkanku kue ini karena bahan dan cara masaknya yang mudah dan sederhana. Kegaguanku tadi bukanlah tanpa arti. Tapi intuisiku tadi memang tidak salah.
Dari penilaianku, kakakku ini telah berhasil membawa kue soes ke level yang lebih tinggi dan memang sudah sepatutnya dilabeli sebagai jendralnya kue soes.