Mohon tunggu...
Michael Tan
Michael Tan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Manusia yang hidup dari Kata dan Nada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Gelisah

28 Oktober 2013   22:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja yang gelisah

Aku bersandar pada ketiadaan.

Sebatang samsu memanja ditanganku yang mulai kering.. Kering oleh lamunan senja.

Perlahan dan pasti ketakutan-ketakutan itu markir dikepalaku..

Esok yang kemarin kutakutkan kini telah tajam tajinya..

Dengan apa aku menghadapinya?

Derap waktu berjalan seperi rentenir yang menagih disetiap petang..

Hutangku sudah menumpuk..

Sementara hatiku hanya bisa bernyanyi..

Nyanyian dari kitab yang tak pernah kusentuh lagi..

Aku ingin melangkah.. Tapi langkahku telah didahului para sarjana..

Aku ingin bicara.. Tapi caraku tak ada yang terima..

Aku ingin bertanya.. Tapi pertanyaanku dianggap tidak relevan..

Hidup sudah kepalang tanggung..

Diusiaku yang senja aku jatuh dan termenung..

Merenungkan pagiku yang sia-sia..

Dan ketakutan-ketakutan yang berpadu diwaktu petang..

Diusiaku yang senja aku hanya bisa berandai..

Andai saja aku pandai meniti pagi..

Petang tidak untuk diakuti.. Senja tidak untuk diratapi..

Dan tak perlu berjudi dengan muslihat malam..

Wahai Tuan Waktu..

Ijinkanlah aku berjalan.. Beberapa langkah saja..

Hanya untuk sekedar mencukur janggutku yang semeraut..

Agar para malaikat mengenaliku saat tiba ajalku..



Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun