Celotehan orang orang dengan bahasa Indonesia dan bahkan bahasa bahasa daerah lainnya seperti sunda,jawa dan NTB terdengar jelas oleh saya.Dipintu masuk toko ada yang bertuliskan ''Selamat Datang'' dengan hurup besar dan bahkan dalam bahasa Sunda dengan Wilujeng Sumpingnya.Penjaga toko meneriakan kata kata baku seperti 'mari masuk' atau 'disini murah' di depan tokonya.Sesaat saya merasa tengah berada di pusat pertokoan di Jakarta.Padahal saya sedang blusukan disebuah pasar di Jeddah. Hari ini setelah pulang kerja,saya dihadapkan pada tiga pilihan.Ngopi ngopi bareng teman kerja,langsung pulang kerumah dan berpesta dengan nasi hangat-tempe-tahu-sambal,atau melihat lihat cewek Filipina yang bening bening di Al balad market untuk mencuci mata.Saya memilih yang ketiga.Ya,cuci mata dengan melihat yang bening bening kayaknya bisa jadi lebih seru ketimbang ngopi ngopi sambil ngeronda.Maka sepeda bututpun saya arahkan ke Al balad market yang berjarak cuma 1 kilometer dari tempat kerja.Berbekal kamera digital yang saya dapat dari sale tahun lalu,saya memasuki kawasan perbelanjaan Al balad itu.Tapi ada yang berbeda bulan bulan ini,ternyata Al balad market penuh dengan para jemaah haji kita yang sedang berbelanja.Saya jadi lupa untuk cuci mata dengan melihat lihat cewek Filipina.Wah,sudah lama saya tak mengunjungi pusat pertokoan ini.Ternyata hari hari terakhir ini,kawasan Al balad market penuh dengan jemaah haji yang berburu oleh oleh untuk keluarganya dikampung halaman.Bukan main,sepanjang langkah kaki,celotehan bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah lainnya terdengar jelas. Langkah saya selanjutnya adalah hunting foto di kafe Bakso Mang Oedin.Semua kursi terisi penuh,nyaris semuanya di isi orang orang haji indonesia yang mungkin kangen sama bakso.Setelah puas,saya menyebrang ke selatan,tempat dimana toko oleh oleh khas arab berada.Uniknya banyak dari toko toko itu memasang bannernya dengan bahasa Indonesia.Ini merupakan trik pemilik toko untuk menggaet pembeli dari warga indonesia yang sedang hajian atau umrahan.Seperti gambar toko diatas yang memasang embel embel 'Murah' dalam nama tokonya. Iseng iseng saya bertanya pada pelayan toko.Ternyata jemaah haji Indonesia adalah yang paling royal membelanjakan uangnya.Dengan bercanda dia mengatakan bahwa semua barang yang dijualnya sebenarnya banyak tersedia di jakarta,tapi entah mengapa mereka lebih senang belanja disini.Padahal dalam banyak hal,produk yang mereka jual kebanyakan buatan Cina. Langkah kaki saya menuju ke toko Giordano untuk membeli topi.Tapi lagi lagi,toko Giordano penuh dengan jemaah haji kita yang sedang berbelanja pakaian.Padahal setahu saya,Giordano di Jakartapun telah lama ada.Pantas saja,seorang pemilik toko mengatakan omset yang mereka dapat bisa naik sampai 300 persen dari hari hari biasanya.Saya membayangkan,dari 210 ribu orang indonesia yang melakukan ibadah haji,berapa perputaran uang dinegara saja dalam sehari.Mungkin ibadah sambil belanja sudah menjadi tren masa kini.Tapi apapun itu,saya tak lupa berdoa,semoga jemaah haji kita menjadi haji yang mabrur dan selamat sampai kampung halaman tercinta. Salam Blusukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H