Seorang teman sepekerjaan yang pernah tinggal lama di indonesia pernah bercanda bahwa alangkah beruntungnya para pekerja di indonesia karena di kalender indonesia banyak merahnya(libur).Dia dengan bergurau mengatakan,kalender indonesia banyak 'datang bulannya'.Saya hanya diam saja dan sedikit nyengir mendengar gurauannya.Entah saya harus senang atau tidak dengan kenyataan itu. Kalau saya atau anda melihat kalender 'versi' saudi,tak banyak warna merah menghiasi angka angka yang terdapat dalam kalender itu.Secara resmi,tanggal merah/libur disini dalam setahun cuma hari raya idul fitri dan idul adha.Dan tentu saja hari libur resmi mingguan yang jatuh pada hari jum'at.Selain hari hari tersebut,tak ada lagi hari libur resmi dikalender saudi. Bandingkan dengan kalender 'versi' indonesia yang sangat bertabur warna merah.Saya bisa memahami kalau libur libur pada hari hari besar agama dan yang penting lainnya.Tapi ada hari hari dimana sebenarnya tak perlu untuk di 'merahkan'.Belum lagi ada semacam libur libur tidak resmi yang sedikit banyak mempengaruhi produktifitas bangsa kita. Bagi para pekerja seperti saya,tentu saja saya lebih menyukai kalender 'versi' indonesia.Alangkah enaknya bila ada banyak waktu libur disela sela pekerjaan yang seperti tak ada henti hentinya.Sayangnya di saudi ini,para pekerja nyaris dalam setahun tak ada kata libur selain hari besar keagamaan.Bahkan disini,pada hari kemerdekaan nasional pun,kami para pekerja masih tetap bekerja.Disini juga tak mengenal libur di tahun baru internasional ataupun tahun baru islam.Pun tak ada juga hari libur di hari isra dan mi'raj.Untungnya para pekerja disini bisa cuti yang lumayan panjang,saya bahkan pernah cuti selama 5 bulan setelah bekerja 2 tahun.Cukup lumayan untuk melepas kangen di kampung halaman. Salam kangen indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H