Namanya pak Muhidin,biasa dipanggil ustadz Muhi oleh saya.Dia bukan siapa siapa.Dia cuma seorang guru ngaji sewaktu saya dan teman teman masih kecil.Hidup pak Muhi sangat simple,menurut saya.Setelah keluar dari pesantren dia menikah dan mengabdikan dirinya mengurus surau kecil di kampung kami.Sebagai penopang hidup,dia menjadi seorang tukang penyadap pohon karet milik orang lain.Waktu itu pohon karet di desa kami sangat banyak.Sampai sekarang,ketika saya sudah setua ini,ketika dia sudah mempunyai anak dan cucu,dia masih membaktikan hidupnya disurau itu.Dia masih berprofesi sebagai penyadap pohon karet.Masih tetap sama seperti ketika saya meninggalkan kampung halaman saya.Yang mungkin berubah adalah kini surau kami menjadi lebih besar dan permanen untuk ukuran kampung kami.Dalam pandangan saya,dia benar benar ulama tanpa pamrih.Model alim ulama yang akan banyak kita temukan dikampung kampung yang mengajari orang orang belajar mengaji tanpa imbalan apapun.
Lalu apa hubungannya dengan Zainuddin yang da'i sejuta umat itu. Mungkin ada,mungkin gak.Pak Zainuddin yang namanya sekarang lagi 'berkibar' karena tuduhan melakukan perbuatan tak senonoh terhadap Aida Zaskia,kini menjadi gosip hangat setidaknya di infotainment.Tentu saja tuduhan Aida masih harus dibuktikan kebenarannya dipengadilan.Tapi belum belum,Zainuddin sudah di 'vonis' bersalah oleh banyak orang terutama dimedia online.Bukan cuma divonis salah,tapi sebagian orang sudah menggeneralisasi persoalan seolah olah begitulah kelakuan para da'i itu.Ini sudah tak sehat.Walaupun ada idiom dalam dunia pemberitaan kita,bad news is a good news,tapi kita sebagai pelahap berita berita seharusnya bersikap dewasa.
Sekali lagi,lalu apa hubungannya dengan pak Muhi yang saya ceritakan tadi? Mungkin tidak ada,saya cuma menyayangkan pandangan orang orang yang sudah salah dalam menilai kasus ini.Zainuddin,walaupun dia seorang da'i,tapi dia juga seorang manusia.Nah namanya manusia tentu saja terkadang ada salahnya.Tapi itu bukan alasan kita untuk menyerang titel da'i dan menggeneralisasi seolah olah semua da'i seperti itu.Kalaupun toh dia bersalah,biarlah hukum yang menentukan.Jika kita mendapatkan musang diladang padi,mudah mudahan kita menangkap musangnya dan tidak membakar ladangnya.Kalaupun toh dia bersalah,dia hanya manusia biasa.Kasihan pada pak Muhi yang selama ini dia luput dari kamera,selama ini dia tak berpoligami dan bukan ustadz yang suka memakai parfum buatan armani,tapi kena getahnya karena kasus Aida vs Zainuddin ini.Biarkan ustadz ustadz nge-pop itu menyelesaikan masalah pribadinya sendiri.Tapi jangan biarkan orang orang seperti pak Muhi menanggung akibat dari pemberitaan pemberitaan yang kurang proporsional atau caci maki sekelompok orang yang menyamaratakan da'i seperti dalam kasus ini.
Ini memang tulisan pembelaan,tapi bukan pembelaan terhadap Zainuddin yang sedang bermasalah.Pembelaan ini untuk para dai yang bekerja senyap tanpa basa basi yang mungkin kena efek dari peperangan ini.
Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H