Mohon tunggu...
Doni Lavalera
Doni Lavalera Mohon Tunggu... -

backpaker

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tunjuk Hidung

22 Februari 2010   14:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Sebagai partai oposisi,kenapa PDI P dan yang lain masih harus menimbang-nimbang lagi?jika ini adalah peluang maka ini bisa sebagai bumerang bagi pemerintahan.Berjuta rakyat Indonesia yang ikut memantau hasil dari kinerja Pansus Century ingin sekali menantikan hasil yang benar-benar berpihak pada yang benar,adapun PDI P sebagai partai oposisi dalam pemerintahan menjadi wakil rakyat yang turut meluruskan nilai kebenarannya,meski bermuatan politik.Sejak awal pemicu kasus century juga diawali dengan insiden politik,maka harus legowo jika prosesnyapun melibatkan politisi,namun para politisi itu juga ada yang pakar hukum atau setidaknya ahli di bidangnya sesuai dengan porsinya,meskipun ada juga juga politisi yang gagap sama sekali, dan kegagapannya melebihi aziz gagap(pelawak).Jika sudah teridentifikasi siapa di balik semua ini(kasus century.red) maka langsung tunjuk hidung saja san dilanjutkan ke meja hijau,jika belum puas maka akan ada revolusi.Rakyat sejak awal Cuma sebagai korban dari berbagai kepentingan yang meng-atas namakan rakyat namun tidak jelas rakyat yang mana dan golongan siapa,jika PDI P bersikap jelas dalam penentuan hasil kerja pansus century maka,rakyat pun akan lebih jelas menentukan sikap kepada siapa seharusnya harus berpihak,karena keterwakilan aspirasi rakyat dititipkan pada dewan yang pro rakyat bukan sebaliknya.Koalisi yang sudah dibangun oleh pemerintahan akhir-akhir ini juga menjadi retak,dikarenakan ada ketidak terbukaan dari penggagas koalisi,hanya partai-parati dungu yang bersembunyi dibalik koalisi(PKB.red).Golkar lebih jelas pada sikapnya yaitu menungkapkan kebenaran yang berpihak pada yang benar bukan yang berpihak pada kepentingan koalsisi dan langgengnya kekuasaan.PKS partai yang berazazkan islam juga telah goncang karena ada salah satu kadernya yang kepincut dengan kekuasaan yang manipulatif,mestinya PKS dan kader-kadernya harus komitmen tinggi untuk meluruskan kebenaran meski tecancam didepak dari koalisi.sisanay hanya partai-partai yang tidak bernyali yang selalu mengorbankan rakyat dalam kepentingannya, Haryono Isman Dewan pembina PD dalam wawancaranya di media visual mengatakan”jika sudah tidak berkomitmen pada koalisi silakan mengundurkan diri dengan kesatria.Maka sudah jelas bahwa dibalik koalisi terdpat misi untuk melanggengkan kekuasaan serta bagi-membagi kue kekuasaan,meskipun nista.Penulis hanya hanya berdiri pada titk obyektif yang nadir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun