Mohon tunggu...
Doni Lavalera
Doni Lavalera Mohon Tunggu... -

backpaker

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komunikasi Politik

12 Februari 2010   07:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:58 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terjadinya aksi demontrasi pada akhir bulan januari hingga awal bulan februari, berujung pada penyelesaian kasus BANK CENTURY yang belum juga bersimpul.Komitmen yang pernah di janjikan oleh SBY di saat kampanye pencalonannya hingga awal pelantikannya berbasis pada pemberantasan korupsi secara bersih, jika dicermati maka publik akan mencatat 1.ditangkapnya Antasari azhar di penghujung kepemimpinan SBY 2. Mencuatnya kasus bank century di awal pemerintahannya 3.Polemik yang berkepanjangan di lembaga penegak hukum POLRI,KEJAKSAAN dalam tindakan anggota yang yang beroknum pada lembaga tersebut. Rakyat hari ini lebih cerdas karena mereka dituntut dengan keadaan yang mendidik mereka untuk menjadi lebih cerdas dalam bersikap,bukan berarti rakyat tidak bersikap dengan diam.Tetapi rakyat telah memilah,memilih dan menilai apa yang hari ini patut dilakukan,jika mengacu pada hasil pemilu yang berhasil dimenangkan oleh pasangan SBY-BUDIONO bisa diartikan suara rakyat berpihak padanya, akan tetapi masih ada 2 pasangan calon yang berhak mendapatkan suara rakyat,jadi tidak seutuhnya rakyat INDONESIA berpihak pada pasangan SBY-BUDIONO. Jika suara dari 2 pasangan yang tidak berhasil digabungkan menjadi 1 maka suara itu mampu mengungguli perolehan suara SBY-BUDIONO.Namun pemilu telah usai pemenang telah ditetapkan,hanya saja rakyat masih menunggu semua dari janji-janji yang pernah diucapakan.Yang tersisa hanya wakil-wakil rakyat yang duduk di senayan untuk mengaspirasiakan suara rakyat.Hingga hari ini SBY belum mampu memenuhi janji-janjinya,meski janji itu belum bisa dipenuhi secara penuh namun rakyat sudah tidak bisa memilih lagi,yang mampu dilakukan rakyat hanya mengekspresikan kekecewaannya melaui berbagai macam aksi dengan didukung langkah kongkrit para anggota dewan yang beroposisi.Mestinya SBY bisa melakukan komunikasi politik yang sehat yang mententeramkan resah,gundah rakyat akan semua yang telah beliau janjikan dan lakukan jika masih menginginkan menjabat hingga 2014.Jangan sampai rakyat berkehendak lain.Karena rakyat juga mengenal siapa pesaingnya di waktu pemilu kemarin,bisa saja hati rakyat berbalik 360 derajat jika pemerintahan SBY tidak menunjukan itikad baik dalam membangun komunikasinya dengan rakyat.Sekali lagi rakyat sekarang ini telah cerdas dalam berpolitik.Pembodohan,pengalihan perhatian semua bisa dibaca rakyat dengan cermat.Sejarah ORBA telah mampu memberikan pengalaman yang berharga bagi rakyat, jangan sampai sejarah itu berulang untuk yang ke 2 kalinya.Sudah saatnya SBY memaparkan semuanya dengan gamblang dan jelas,memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi para penegak keadilan untuk melaksanakan semua tugasnya dengan benar,lurus,jujur penuh tanggung jawab. Jika memang SBY sendiri juga melakukan kesalahan maka masih terbuka pintu pengakuan atas kesalahannya sebelum terlambat. Saat ini rakyat masih menanam sedikit kepercayaan kepada SBY untuk melanjutkan pemerintahannya,namun kepercayaan itu akan terkikis seiring dengan kebijakan SBY yang kurang berpihak pada rakyat.Mengapa harus mengadu pada rakyat jika SBY merasa dihina?adakah tempat untuk rakyat jika ingin mangadu pada sang PRESIDEN?jika jawaban yang diberikan hanya semua sudah ada hukum dan ketentuannya,ini negara hukum.Rakyat kecil kelas bawah masih jauh dari nilai keadilan dan kebijaksanaan hukum untuk ditegakkan!Maka rakyat terkadang hanya bisa mengeluh dengan bahasanya sendiri,tanpa publikasi yang luas kata sederhana yang terlontar”ya begini nasib rakyat kecil,meskipun berganti presiden tapi masih saja kayak begini”.Komunikasi yang terputus dari bawah ke atas,meski dilingkungannya sudah terdapat struktur pemerintahan yang kecil(kelurahan sampai ke bawah) namun kesejahteraan mereka terkadang terabaikan karena kebijakan makro yang tiada ingin menyapa mereka(masyarakat kelas bawah).Disetiap episode Pemilu suara mereka diperlukan untuk mengisi pundi-pundi perolehan suara kemenangan dengan janji yang lebih muluk dari kenyataan,sesudah pertarungan usai suara mereka hanya senandung pepesan kosong.Mencermati fenomena POLITIK pada akhir-akhir ini begitu ironi mengerikan jika dirasakan,berbagai peristiwa bermunculan dimulai dari kasus kesehatan,kasus peradilan,kasus LP dan masih banyak kasus-kasus yang lain yang memerlukan penyelesaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun