Saya mau mengucapkan selamat bayi anda telah lahir (sebuah karunia dari Tuhan) dan anda sekarang benar-benar menjadi seorang ibu. Dan bagi yang sedang hamil, mulailah benar-benar jaga diri-kesehatan janin dan dirimu.
Ya, saya juga pernah mengalami masa-masa sembilan bulan menjadi calon ibu. Pada kehamilan pertamaku, itu benar-benar amazing moment bersama suami. Bagaimana tidak, seorang suami memperlakukan istrinya bak Ratu Elizabeth.
Saya pengin cerita, penentuan saat masa 'due date' di kehamilan kedua saya tahun 2017. Buat yang belum tahu, jadi 'due date' itu istilah minggu terakhir masa kehamilan. Dimana kontraksi bisa terjadi kapan saja dan menunjukan waktu lahiran akan segera terjadi.Â
Pagi hari saya dan suami kontrol ke dokter (biar ga ngantri). Saya ngga menampik waktu itu benar-benar rasa takut dan kekhawatiran itu ada. Gimana ngga, karena 3 tahun lalu saya melahirkan caesar.
Ohiya, waktu kehamilan ke-2 saya habiskan untuk ikut ke sanggar senam hamil bersama bumil lainnya, olahraga ringan sampai menjaga nutrisi kehamilan. Pokoknya saya jabanin semua hal/tips supaya saya bisa melahirkan normal.
Tapi kenyataan lain dari ekspektasi, dokter saya pesimis jikalau nanti saya sukses menjalani program VBAC. Itu karena kata dokter tulang pinggul saya sempit, juga pernah kehilangan banyak darah (blood loss) selama masa persalinan pertama.
Jadi, dokter pun menyarankan saya untuk sekali lagi lahiran dengan operasi caesar. Mau gimana lagi iya kan.. semua doa-usaha-ikhtiar membawaku kesini. Saya ridha sekarang, menanti dedek baru asalkan semuanya sehat-selamat.
Cuman yang jadi masalah, di operasi caesar kedua kudu stay di rawat inap paling tidak tiga malam! fiuuh.! ya gimana si ya saya ridha tapi ngga mau juga. Karena saya ngga pernah jauh dengan putri cantiku yang pertama selama dia lahir.
Baru masuk rumah sakitpun udah mikir yang engga- engga. Adoi.. engga bisa bayangin kalau malam-malam terjaga di rs ngga ada dia (waktu itu dia sama neneknya dirumah), putriku yang pertama anaknya manja pengin nempel terus sama mamahnya.
Walaupun 3 malam! but sure, saya paling engga tahan berlama-lama di rs.
Rasanya mau kemas barang buat nginap di rs pun malas. Kalau iya boleh bawa putriku, walopun tiga malam di rs pun engga masalah.