Mohon tunggu...
DONI FEBRIANTO
DONI FEBRIANTO Mohon Tunggu... Lainnya - der coragio

HUMAS-UPN VETERAN YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agama Tak Cukup Hanya Ritual

11 Desember 2020   13:00 Diperbarui: 28 April 2021   06:04 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agama seharusnya bisa kembali kepada fungsinya sebagai pembelajaran moral. | kompas.com

Meningkatkan pemahaman keagamaan dan kerukukan antarumat beragama merupakan isu penting dalam pembangunan negara,karena dengan pemahaman tersebut kita dapat hidup bermanfaat dan bernegara yakni di Indonesia.Tantangan beragama di Indonesia semakin berat akhir-akhir ini,seiring menguatnya eksklusivisme dan ekstremisme.

Munculnya eksklusivisme dan ektsremisme seringkali dipicu oleh rasa tidak aman akibat ketidakadilan politisasi agama maupun cara berkebudayaan yang salah.

"Agama perlu dikembalikan pada perannya sebagai panduan spiritualitas dan moral, bukan hanya aspek spiritual".

Namun yang terjadi saat ini,banyak dari masyarakat yang menjadikan agama hanya sekadar sebuah ritual,hakikat dari spiritualitas dan moral yang diajarkan tiap agama pun hanya sebatas ilmu/teori tanpa implementasi.

Beberapa waktu lagi umat islam menjemput bulan suci Ramadhan, bulan dimana menghadirkan banyak keberkahan. Jika spirit Ramadhan sesuungguhnya adalah solidaritas Allah dengan manusia, waktu untuk bermunajab dan memohonkan ampunan, namun mahkluk yang serba rapuh ini tidak menghembuskan dalam perilaku sehari-hari.

Sering kali kita berdoa atau bermeditasi khusyuk dikamar, merasa bahagia harapan dan sukacita untuk mereka yang butuh sapaan dan perhatian. Kita menikmati tirual agama,namun abai dalam aspek sosial dari "tindakan beragama". Bisa jadi ada umat Kristen yang rajin beribadah tiap hari Minggu sambal teringat lantunan lagu 'tantum ergo sacramentum'namun tak peduli apakah sudah memberikan yang terbaik dalam melayani sesama.Bisa jadi ada umat Islam yang sering shalat fardhu berjamaah di masjid namun lalai dalam bertegur sapa dengan orang-orang yang dilewatinya.

Selebihnya, semua aspek ritual agama harus dikonkretkan dalam kehidupan sehari-hari karena pada dasarnya  'ilmu tanpo laku iku mati' (ilmu tanpa dipraktikkan akan mati.Bersandar pada prinsip Catur Murti yaitu Mikir (berpikir), Rumangsa (merasa/kepekaan),Ngendiko (bertutur-kata),dan Tumindak (berperilaku).Hakikat kehidupan lebih tepatnya untuk mengabdi kepada sesama manusia,tidak menuhankan kekayaan,harta,jabatan,dan hal-hal keduniawian lainnya.

Oleh : Doni Febrianto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun