Jumlah WNI yang ‘ngerti’ (sangat) sedikit dibanding yang ‘gak ngerti’. Dari yang ‘ngerti’ itu, jumlah yang ‘gak aneh2’ sangat sedikit dibanding yang ‘aneh2’. Dari yang ‘gak aneh2’ itu, jumlah yang peduli sangat sedikit dibanding yang peduli.
PNS, TNI/Polri, Guru/Dosen sekarang memang tidak mendapatkan penghasilan yang layak. Tapi semestinya itu bukan alasan. Pengusaha sekarang memang hampir mustahil bisa mendapatkan keuntungan yang layak tanpa ‘bermain’. Tapi itu juga semestinya tidak jadi pembenaran.
Lingkaran ini terus-menerus ada dan bersahabat dengan ketidakadilan, kemiskinan, dan kejahatan (3K). Mustahil menyelesaikan masalah 3K dengan lingkaran itu. Nyatanya, itu yang terjadi.
Lingkaran setan itu harus sesegera mungkin di putus. Bagaimana? Dibutuhkan, mereka2 yang mau untuk jauh lebih banyak memberi dibanding menerima. Berapa lama? Satu generasi (skenario terburuk) atausatu dekade (mungkin skenario terbaik). Dampaknya? 3K enggan bersahabat dengan kita dan yang terpenting enggan bersahabat dengan anak-cucu kita. Mungkinkah? Ditempat lain ada yang sudah membuktikan.
PNS, TNI/Polri, Guru/Dosen saat itu akan mendapatkan penghasilan yang layak. Pengusaha saat itu akan mendapatkan keuntungan yang layak tanpa ‘bermain’. Keinginan untuk bekerja di negeri orang, baik kasar atau halus, akan jauh berkurang.
Pesimis berkata: Sedikit yang peduli gak ada artinya dengan banyak yang gak bener. Jangan percaya! Nila setitik bisa merusak susu sebelangga. Kenapa kita tidak percaya kalau semakin ada yang peduli, meski cuma setitik, bisa membuat bangsa ini lebih merdeka??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H