Mohon tunggu...
Momon Mumet
Momon Mumet Mohon Tunggu... -

Jempol Ampuh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dibalik Pemberian Gelar Doktor ( HC ) Kepada Raja Arab Saudi.

2 September 2011   23:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti diketahui, harian Arab News sebelumnya melansir, Rektor UI Prof Gumilar R.Sumantri datang Istana Al-Safa, Jeddah, untuk memberikan gelar Doktor HC pada Raja Abdullah pada , 21 Agustus 2011 lalu. Gumilar memberikan gelar itu karena Raja Abdullah dianggap telah berkontribusi dalam mempromosikan pengajaran Islam yang moderat, mendukung perdamaian Palestina, dan menginisiasi dialog antar agama. Pemberian gelar ini ditentang berbagai kalangan. Tak hanya oleh kalangan LSM tetapi juga dari civitas akademika UI sendiri dan DPR yang membidangi ketenagakerjaan juga akan memanggil rektor Ui terkait hal tersebut.

Sebetulnya tak ada yang salah dengan pemberian Gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Raja Arab Saudi oleh Universitas Indonesia (UI), secara akademis mungkin saja pemberian gelar itu layak tetapi secara psikologis kebangsaan  maupun politis  kelayakan itu dapat saja bermasalah.Sebab, penerapan hukum pancung di Arab Saudi yang kebetulan menimpa salah seorang TKW dan berbagai kasus lainnya  mestinya menjadi sebuah pertimbangan. Padahal, pemberian gelar semacam itu oleh sebuah perguruan tinggi karena seseorang telah dinilai berjasa  memajukan ilmu pengetahuan, baik menyangkut bidang  tehnologi maupun ilmu2 sosial. Hukum adalah bagian dari ilmu sosial kemasyarakatan itu, penerapan hukum pancung  baik dari segi etika, moral maupun kemanusiaan tentu saja tidak sesuai dengan pandangan bangsa Indonesia.   Sehingga, cukup mengherankan hal2 yang sensitif itu tidak menjadi pertimbangan dalam pemberian pengharagaan tersebut.

Hanya melihat positifnya saja, misalnya memang secara nyata pemberian peluang kerja kepada bangsa kita telah memberikan sumbangan devisa kepada atau meningkatkan perekonomian para pekerja itu, tetapi disisi lain ada citra buruk perlakuan bangsa Arab Saudi  kepada para pekerja Indonesia disana.  Melihat fakta tersebut, pemberian gelar kehormatan kepada Raja Arab Saudi tersebut dapat saja dicurigai sebagai upaya penghapusan dosa bangsa Arab Saudi kepada Bangsa Indonesia.  Dibalik pemberian gelar itu bisa juga memang ada muatan politis atau ekonomi dimana hal tersebut  sebagai upaya untuk menarik  investasi negara petrodolar itu ke Indonesia.  Jika kita melihat alasan yang disampaikan yaitu antara lain berjasa dalam mendukung perdamaian  Palestina memang alasan itu terlalu mengada-ada sebab  Arab Saudi sendiri menjadi pangkalan Amerika Serikat pendukung Israel, sementara Israel dinilai oleh bangsa Arab sebagai penjajah Palestina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun