Mohon tunggu...
Momon Mumet
Momon Mumet Mohon Tunggu... -

Jempol Ampuh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Humor Serdadu Pakai Kuda

23 Maret 2010   19:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:14 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_100948" align="alignleft" width="216" caption="Ilustrasi (Diunduh dari google)"][/caption] Sebagai seorang tentara  harus siap sedia dikirim kemedan tempur  kemanapun ditugaskan. Begitu juga Santoso yang mendapat  tugas sebagai observer penjaga perdamaian di Bosnia yang terkenal wanitanya cantik2. Setelah berbulan2 bertugas didaerah terpencil yang tidak ada wanitanya, hasrat lelakinya terasa tak terbendung, dia heran melihat pasukan dari negara lain seperti tak membutuhkan wanita. Mengingat hasrat lelakinya makin terasa menyesakkan, Santoso mencoba bertanya kepada sedadu dari negara Arab bagimana cara mengatasi hasrat tersebut. Walaupun dengan bahasa Inggris yang kurang lancar, tetapi serdadu arab tersebut tersenyum sambil menepuk bahu Santoso. " Use that one...... " Kata sedadu arab itu sambil menunjuk seekor kuda yang diikat dibelakang Pos jaga. Santoso terperangah mendengar jawaban serdadu arab tersebut, sebagai manusia, Santoso tidak bersedia  bersetubuh dengan kuda. Santoso mengucapkan terima kasih atas saran serdadu arab tersebut seraya meninggalkan serdadu arab itu. Hasrat itu makin menggebu saja, kepala santoso makin berat saja menahan dorongan kelelakiannya, diapun bertanya kepada serdadu yang berasal dari bangladesh yang juga terlihat dapat mengatasi masalah kelelakiannya.  Setelah berbincang2, akhirnya Santoso bertanya bagaimana caranya mengendalikan hasrat kelekakianya. " Try that one ... " kata serdadu dari Bangladesh itu sambil menunjuk kuda yang juga pernah disarankan oleh serdadu dari Arab. Dalam hati Santoso berkata, orang Arab dan Bangladesh sama saja, melampiaskan hasrat dengan kuda, zaman edan atau karena situasi perang ?. Santosopun meninggalkan serdadu Bangladesh tersebut dengan rasa bingung. Hari terus berlalu dan hsrat itu makin menggelora hingga pada saat Santoso tidak dalam tugas piket, dia menemui pengurus kuda untuk meminjam kuda itu. Dalam hati dia berkata, yang lain juga pakai kuda, mengapa aku tidak, daripada pusing seperti ini. Dituntunnya kuda itu ketempat sepi, setelah melampiaskan hasratnya terhadap kuda itu beberapa menit, diapun segera mengembalikan kuda itu. Sipenjaga kuda heran melihat Santoso cepat sekali mengembalikan kudanya sebab biasanya paling tidak orang menggunakannya selama 3 jam. " Don`t feel ashamed, everybody always go there with this horse ...... " Kata sipenjaga kuda sambil menerima tali kekang kuda yang disodorkan Santoso.  Santoso terhenyak setelah mendengarkan penjelasan tukang kuda itu, paling tidak serdadu lain menggunakan kuda itu untuk kerumah bordil selama 3 jam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun