Saudara saya Ny. Marsinah dirawat di Rumah Sakit Mekarsari Bekasi dari tanggal 23 September 2013 dengan keluihan sakit jantung. Dan ditangani oleh dokter ahli jantung HP. Pada hari minggu tanggal 30 September sekitar jam 23.00, kesehatan semakin memburuk, dan harus dipindah ke ruang ICU. Karena tekanan darah menurun drastis dan badan sudah sangat dingin.
Yang lebih mengagetkan adalah ungkapan dokter yang mengatakan bahwa harapan hidup tipis, suami pasien yang sangat shock sampai menangis histeris melihat kondisi istrinya. Ketika di ungkapkan untuk memindahkan pasien ke Rumah sakit jantung Harapan Kita jakarta, dokter mengatakan, sama saja. Karena standar penanganan akan sama. Setelah berunding, keluarga memutuskan tetap akan memindahkan pasien. Pihak RS makersari sepertinya keberatan, dan seolah-olah mempersulit jika pasien harus keluar dari RS. Tidak ada upaya sama sekali untuk membantu pasien dan keluarga mencarikan solusi terbaik buat pasien.
Akhirnya kami sekeluarga berupaya mencari sendiri RS Jantung dijakarta. Setelah Browsing di internet, kami mendapat referensi Rumah Sakit Jantung Jakarta, di daerah Matraman. Setelah berhubungan via telpon kami akhirnya bisa membawa pasien ke RS tersebut, dengan menggunakan ambulan. Begitu serah terima dari pihak RS Mekarsari ke RS Jantung Jakarta, pasien langsung ditangani dokter dan dibawa keruang Intermedia. Setelah dua jam ditangani, pasien sudah bisa tersenyum dan kondisi semakin membaik. Pasien akhirnya jujur mengatakan bahwa dia merasa stres dan tertekan ketika dirawat di RS Mekarsari.
Sekedar informasi dan kilas balik, dokter jaga ketika pasien dipindahkan sungguh sangat tidak ramah, ketus dan cenderung sok pintar. Kami memang awam masalah medis, tapi seyogyanya pasien dan keluarga diberikan penjelasan serta informasi yang menenangkan. BUkan menakut-nakuti atau memberikan pesimisme. Mungkin dokter merasa dirinya yang paling pandai, sehingga kami ini dianggap manusia kampung bodoh. Hanya ada satu orang suster yang sudah cukup tua yang sungguh ramah dan membantu, yang lain sungguh sangat cuek, malah dokter jaga saat itu melayani sambil ber BB atau SMS ria. Sungguh memalukan.
Keluarga sudah keluar uang cukup banyak, tentu saja kami menuntut pelayanan yang prima dari pihak RS. Bukan perilaku memalukan yang ditunjukkan dokter dan perawat. Jika memang RS sudah tidak sanggup menangani pasien kenapa tidak dari awal di rujuk ke RS lain yang memiliki sarana penunjang yang lebih baik. Ini adalah masalah nyawa manusia Bagaimana jika sampai terjadi kematian? Kami menuntut pihak RS untuk memberikan penjelasan dan meminta maaf kepada keluarga pasien, serta mengavaluasi kembali standar pelayanan RS.
Kami sudah berusaha meminta penjelasan via email, namun belum juga ada tanggapan dari pihak Rumah Sakit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H