Mohon tunggu...
Doni Har
Doni Har Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal dan fotografer adalah hobiku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Perjalanan Hidup antara Cinta, Pengorbanan dan Perjuangan dari Film Awan di Atas Truk dan Sintas Berlayar

29 September 2022   22:12 Diperbarui: 29 September 2022   22:18 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup kadang menghadapkan kita pada keharusan untuk memilih sebuah keputusan dimana setiap keputusan di ambil adalah perjalanan hidup yang punya cerita tersendiri. "Perjalanan hidup adalah proses perjuangan tanpa henti, ditaburi mimpi, diisi dengan tekad, dinyatakan dengan berani bertindak!"  "Hidup itu sebuah perjalanan. serta setiap detik perjalanan hidup adalah pelajaran yang selalu menjadikan pengalaman yang di kenang untuk di syukuri, dinamika perjuangan tidak selalu sama kadang kita berada di atas dan kadang kita berada di bawah tetapi di balik itu semua mengharuskan kita untuk terus melangkah. "Perjalanan hidup adalah proses perjuangan tanpa henti, ditaburi mimpi, diisi dengan tekad, dinyatakan dengan berani bertindak!"  "Hidup itu sebuah perjalanan. Seperti itulah perjalanan hidup yang di ceritakan dalam film " awan di atas truk dan sintas berlayar"

Awan di atas truk merupakan film dokumenter merupakan hasil karya mahasiswa kesenian Upi Prodi film dan televisi. Film yang menceritakan perjalanan hidup serang supir truk lintas provinsi Supir truk yang hidup sederhana harus meninggalkan keluarganya untuk bekerja selama tiga kali dalam seminggu,Selama supir truk pergi bekerja, keluarga yang ditinggalkan merasakan kekhawatiran dikarenakan truk yang para supir truk bawa tidak menjamin keselamatan dan tidak memiliki ansuransi.

Sebelum pergi mengantar barang, para supir truk biasanya beristirahat sembari menunggu para pengankut barang mengangkut barang ke dalam truk, Selama dijalan supir truk yang tidak ditemani harus menahan kantuk seorang diri.beristirahat supir truk berhenti di warung kecil atau yang biasa di sebut dengan warung remang-remang untuk sekedar makan dan meminum kopi, setelah beristirahat mereka melanjutkan perjalanan ke provinsi Jawa timur. Supir truk yang di gaji seberapa memungkinkan mereka untuk menambah penghasilan dengan membawa barang selagi truk kosong dalam perjalanan kembali pulang.

Untuk menambah penghasilan yang tidak mencukupi, supir truk yang lintas provinsi dengan membawa barang dan truk akan kosong selagi perjalanan kembali ke provinsi asal, mereka biasanya bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang menumpang barang bawaan seperti pete atau kerupuk ke tujuan mereka. Upah yang mereka dapat dari bawaan barang itu cukup untuk menambah kehidupan supir truk yang keras.

Ketika truk rusak dalam perjalanan supir truk sendiriah yang harus membiayainya dengan memanggil montir, supir truk banyak yang akhirnya memperbaiki sendiri. Upah yang diberikan supir truk ini tidak sepadan dengan resiko dan perjalanan yang jauh, Belum halangan selama di jalan memerlukan biaya  yang perlu mereka tanggung sendiri (makan, biaya perbaikan truk, kenek). untuk bertahan dengan kondisi dan situasi pekerjaan ini dengan memanfaatkan sarana truk dengan membuka jasa angkut barang saat mereka kembali.

Sintas berlayar yang merupakan pemenang film dokumenter of the year pada Erlangga Art Award 2022 yang merupakan perlombaan seni yang berskala nasional.  tidak jauh berbeda dengan awan di atas truk di mana film dokumenter ini menceritakan perjuangan bertahan hidup seorang nelayan yang setiap hari mencari ikan dengan situasi dan kondisi cuaca yang tidak menentu dan merupakan penyandang disabilitas yang memiliki semangat yang sangat tinggi dalam mengerjakan pekerjaannya di tengah risiko tinggi bahkan mempertaruhkan nyawa. Dimana hal ini di tekuni untuk menyambung hidup keluarganya.

Untuk menangkap ikan yang menggunakan perahu kecil yang harus tahan dengan kondisi yang ada di tengah laut serta alat tangkap ikan seadanya berharap ikan yang di tangkap cukup untuk kebutuhan dan tanggungan keluarga dimana kehidupan yang bergantung pada kondisi laut yang juga merupakan kebutuhan pokok sehari hari.

Seorang nelayan yang berpenghasilan tergantung pada tangkapan yang tidak seberapa yang bahkan kadang tidak mendapatkan apa apa dari pagi sampai sore  ada juga hingga hasil dari tangkapan harus membelikan lagi peralatan yang di gunakan walau tidak seberapa penghasilan yang di dapatkan namun tidak mengurangi rasa syukur keluarga dan juga demi memenuhi kebutuhan sehari hari dengan risiko yang sangat berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun